MAJALENGKA, JMI - Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) terus berinovasi dalam meningkatkan infrastruktur jalan dengan tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Melalui salah satu program unggulan dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka yang bernama Pembangunan Jalan Bersama Industri (PJBI), Pemkab Majalengka menggandeng sektor industri untuk mempercepat perbaikan jalan, terutama di kawasan industri yang mengalami peningkatan arus transportasi.
Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, mengatakan bahwa infrastruktur jalan yang baik sangat penting bagi kelancaran mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Banyak keluhan dari warga terkait jalan rusak. Kami ingin perbaikan bisa segera dilakukan tanpa sepenuhnya bergantung pada APBD. Karena itu, kami menggagas PJBI dengan melibatkan dunia industri,” ujar Bupati Eman.
Program PJBI secara resmi diluncurkan di Desa Lojikobong, Kecamatan Sumberjaya, pada Selasa (18/3/2025). Dalam acara tersebut, Bupati Eman Suherman, didampingi Wakil Bupati Dena Muhamad Ramdhan serta pimpinan perusahaan, menandai dimulainya perbaikan jalan sepanjang 2,8 kilometer.
Pada tahap awal, proyek ini akan fokus pada ruas jalan Bongas Wetan - Lojikobong. Pengerjaan dimulai dari pertigaan Desa Lojikobong-Cidenok hingga pertigaan Desa Bongas Wetan dengan anggaran Rp 200 juta yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).
"Peningkatan kualitas jalan ini diharapkan memperlancar akses warga serta meningkatkan konektivitas antar desa di sekitar kawasan industri," tambah bupati.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Majalengka dengan empat perusahaan industri, yakni PT Corinthians, PT Galva, PT Pelangi Elasindo Indonesia, dan PT Bintang Baru Sukses.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan perbaikan jalan di Majalengka dapat berjalan lebih cepat dan merata. Selain meningkatkan aksesibilitas, program ini juga bertujuan untuk mendukung kelancaran aktivitas ekonomi serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan industri.
Pewarta : Yaya Ruhiyat
0 komentar :
Posting Komentar