JURNAL MEDIA Indonesia - Presiden Recep Tayyip Erdogan menawarkan untuk menjadikan Turki sebagai tuan rumah negosiasi damai Rusia dan Ukraina.
Dalam konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Erdogan
mengatakan Turki adalah tuan rumah yang ideal untuk menggelar pembicaraan.
Erdogan berujar Istanbul telah menjadi tuan rumah negosiasi langsung antara
Rusia dan Ukraina pada Maret 2022.
"Sebagai hasilnya, kami meluncurkan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam.
Dalam tiga tahun terakhir, kami telah membuat inisiatif langsung dengan Rusia
dan Ukraina di semua tingakatan. Dalam semua upaya ini, kami dengan tulus
berusaha menjadi mediator yang andal bagi kedua belah pihak dan kami telah
mencapai hasil yang konkret," kata Erdogan pada Selasa (18/2), seperti
dikutip Anadolu Agency.
Bicara di samping Zelensky, Erdogan menegaskan bahwa integritas wilayah dan
kedaulatan Ukraina adalah syarat mutlak Turki.
Selama pertemuan dengan Zelensky, ia menggarisbawahi bahwa Ankara akan
memberikan semua jenis dukungan untuk melakukan negosiasi yang berakhir dengan
perdamaian abadi.
"Agar perdamaian yang adil dapat terwujud, negara-negara yang kita tahu
sebagai negara kuat harus menunjukkan sikap mereka yang mendukung
perdamaian," ucap Erdogan.
AS dan Rusia baru saja melakukan pembicaraan di Arab Saudi mengenai situasi di
Ukraina. Delegasi yang dipimpin menteri luar negeri kedua negara itu sepakat
untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut guna mengakhiri perang di Ukraina.
Bukan cuma itu, AS dan Rusia bahkan sepakat untuk menyelesaikan masalah misi
diplomatik mereka. Kedua negara selama beberapa tahun ini mengusir diplomat
satu sama lain, baik karena invasi di Ukraina maupun hal lainnya.
Pertemuan AS dan Rusia ini telah membuat tegang Ukraina dan negara-negara
Eropa. Sebab, Ukraina selaku negara yang diinvasi, tak diundang dalam
pembicaraan.
Sementara itu, Eropa merupakan kawasan meletusnya perang. Awal mula perang
pecah pun lantaran Ukraina berniat gabung dengan NATO.
sumber: cnnindonesia
0 komentar :
Posting Komentar