Tangsel, JMI – SMPN 4 Tangerang Selatan menjadi sorotan setelah muncul dugaan adanya pungutan liar (pungli) sebesar Rp20.000 per bulan yang dibebankan kepada siswa. Informasi ini terungkap dari hasil investigasi Jurnal Media Indonesia, yang mengonfirmasi langsung kepada beberapa siswa mengenai praktik pengumpulan uang Rp5.000 setiap minggu.
Sejumlah siswa menyebutkan bahwa uang tersebut dikumpulkan secara rutin tanpa penjelasan jelas mengenai penggunaannya. "Setiap minggu kami diminta menyerahkan uang Rp5.000. Kalau dihitung, sebulan jadi Rp20.000," ujar salah satu siswa yang identitasnya dirahasiakan.
Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Sekolah SMPN 4 Tangerang Selatan menyatakan tidak mengetahui adanya praktik tersebut. “Saya sudah konfirmasi ya kalau sekolah tidak pernah mengeluarkan kebijakan itu, walau menjelaskan via WhatsApp. Tapi kalau ternyata info itu tidak benar, apa tindakan dan tanggung jawab Anda terhadap berita yang dipublis, Bos?” tegasnya, mempertanyakan keakuratan berita yang beredar.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait tujuan pengumpulan dana tersebut. Sementara itu, orang tua siswa meminta transparansi dan klarifikasi dari pihak sekolah agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Praktik pungli di lingkungan pendidikan menjadi perhatian serius karena berpotensi melanggar aturan dan membebani orang tua siswa. Dinas Pendidikan Tangerang Selatan diharapkan segera melakukan investigasi mendalam untuk memastikan kebenaran informasi ini serta memberikan sanksi tegas jika ditemukan pelanggaran.
Kasus ini menambah daftar panjang masalah pungutan liar di dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi ruang untuk mendidik tanpa memberatkan siswa dan orang tua secara finansial
Pewarta: team JMI
0 komentar :
Posting Komentar