WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pembelaan Pemuda Disabilitas yang Dituduh Perkosa Mahasiswi, Ngaku Disuruh Korban


JURNAL MEDIA INDONESIA
- Belakangan ini kasus Agus pemuda penyandang disabilitas ditetapkan jadi tersangka atas pemerkosaan terhadap mahasiswi, viral di media sosial.

Setelah viral, Agus pun mengurai cerita mengejutkan soal kronologi awal mula dirinya dituduh merudapaksa tersebut.

Ia juga membeberkan pembelaan dan pengakuan atas kejadian tersebut.

Diketahui Agus adalah pemuda asal Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB).

Agus menceritakan kronologi ia dituding memerkosa seorang mahasiswi di awal Oktober 2024 lalu.

Diungkap Agus Buntung, ia memang mengakui telah melakukan hubungan badan dengan korban namun atas dasar tanpa paksaan.

Pemuda penyandang disabilitas berusia 21 tahun itu pun menceritakan kronologi dirinya dibawa ke penginapan oleh korban hingga terjadi hubungan terlarang di kamar.

Sebelumnya diwartakan viral kasus pria disabilitas yang tak punya tangan dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.

Pria berinisial IWAS alias Agus Buntung itu dijerat pasal dugaan pemerkosaan terhadap dua mahasiswi di NTB.

Terkait penetapan tersangka Agus Buntung, penyidik mengungkap fakta.

"Kita sudah melakukan serangkaian kegiatan, pemeriksaan saksi-saksi, kita juga sudah menghadirkan ahli yang kemudian berdasarkan kesaksian ahli yang kemudian berdasarkan kesaksian ahli tersebut lah kita meningkatkan status yang bersangkutan dari saksi menjadi tersangka," ungkap Kasubdit IV Renakta Polda NTB AKBP Ni Made Pudjawati.

Terkait motif, polisi menyebut Agus menggunakan trik agar korban mau melakukan perintahnya tanpa disadari.

"Dia (pelaku) menggerakkan seseorang untuk mau melakukan suatu tindakan yang dia kehendaki sehingga orang tersebut tergerak. Ada unsur menekan suatu kondisi yang merasa takut sehingga tidak kuasa untuk menolak keinginan tersangka," ujar AKBP Ni Made Pudjawati.

Dituduh perkosa mahasiswi di kampus, Agus Buntung mengungkap fakta versinya.

Ternyata awalnya, Agus bertemu dengan korban tanpa sengaja di kampus setelah makan siang.

Mulanya, Agus meminta tolong kepada korban untuk mengantarkannya kembali ke kampus.

Di momen itu, korban pun langsung mengajak Agus untuk ke tempat tujuannya naik sepeda motor.

Dibonceng sang mahasiswi, Agus sempat bingung karena diajak memutari wilayah kampus hingga tiga kali.

"(Agus dibonceng korban) berjalan ke Islamic Center, tapi mengejutkan kok muter tiga kali di Islamic Center, tapi saya santai enggak berpikiran aneh-aneh karena bersyukur dia mau bantu. Udah muter tiga kali, balik lagi ke jalan yang sama. Saya ingin bertanya mau ke mana ini tapi enggak enak, saya diam aja," ungkap Agus dalam wawancara yang tersebar di media sosial, Minggu (1/12/2024).

Tak disangka, sang mahasiswi ternyata membawa Agus ke penginapan yang tak jauh dari kampus.

Dibawa ke homestay, Agus semakin bingung tapi tidak berani bertanya ke sang mahasiswi.

Setelah itu, Agus pun disuruh masuk oleh penjaga homestay dan menyebut bahwa penginapan sudah dibayar oleh sang mahasiswi sebesar Rp50 ribu.

Agus pun mengikuti mahasiswi tersebut untuk masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar, Agus semakin terheran-heran karena mahasiswi tersebut langsung melucuti pakaiannya dan mengunci kamar.

Agus juga disuruh telentang di atas kasur dalam posisi tanpa busana.

"Setelah di kamar sampailah saya kaget sedikit dia membuka baju celana saya, saya diam dengan kebingungan. Terus dia membuka juga (baju dia). Terus (Agus) disuruh tidur di kasur posisi lurus gitu, udah gitu dia (korban) yang di atas saya. Posisi saya telanjang," pungkas Agus.

Sama-sama tanpa busana, Agus hanya bisa terdiam saat sang mahasiwi melakukan adegan tak senonoh.

Namun diungkap Agus kala itu, ia sama sekali tak berkomentar apalagi memaksa korban.

Bahkan setelah melakukan hubungan badan selama tujuh menit itu, Agus bercerita bahwa ia dan sang mahasiswi sempat saling tertawa.

"Terus dia nyium saya, setelah selesai dicuciin saya. Setelah itu dipasangin lagi (baju) seperti biasa. Udah senyum-senyum tertawa-tertawa sama dia, bahagia lah," akui Agus.

Karenanya setelah kejadian itu berlangsung, Agus syok dituduh memerkosa sang mahasiswi.

Agus juga tak terima karena fotonya viral di seluruh area kampus dan dicap sebagai pemerkosa.

"Saya tidak mungkin melakukan kayak gitu. Karena saya sendiri masih dirawat sama orang tua saya, saya tidak bisa ngapa-ngapain, masih dibukain baju dan celana sama orang tua," ujar Agus Buntung.

Menurut Agus, tuduhan memerkosa itu sangat tidak masuk akal disangkakan kepadanya.

Sebab dalam keseharian, Agus kesulitan untuk mendiri misal membuka baju atau makan.

Selama ini Agus dibantu mandi dan makan oleh sang ibu.

"Masa saya mau perkosa? kan dia (korban) bisa melawan, bisa mendorong masih bisa apa. Tidak ada kekerasan atau apa yang dituduhkan. Dengan keadaan saya seperti ini, logikanya masa saya memperkosa orang, saya enggak bisa buka baju celana, kan enggak mungkin sekali," imbuh Agus.

Kini berstatus tersangka, Agus pun menjadi tahanan rumah dan dilarang beraktivitas di luar rumah.

Kasus yang menimpa Agus Buntung belakangan disorot anggota DPR hingga pengacara kondang.

Anggota DPR Ahmad Sahroni tampak heran dengan kasus Agus Buntung seraya mempertanyakannya ke khalayak.

"Ini beneran gak sih kejadian di Polda NTB ? Disablitas yg tidak memilki tangan apa iya bisa memperkosa ?" tulis Ahmad Sahroni dalam postingannya.

Tak cuma Sahroni, pengacara ternama Hotman Paris juga syok dengan kasus Agus Buntung.

Hotman bahkan menyebut kasus Agus Buntung tak masuk akal.

 

sumber: tribun

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Silaturahmi Wartawan JMI Ke Lurah Cengkareng Barat, Jakbar

Jakarta Barat, JMI - Sebagai seorang wartawan selain melakukan Konfirmasi dan cek and ricek kepada nara sumber sebagai bagian k...