JAKARTA, JMI - Banjir rob kembali melanda kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Rabu (18/12). Air laut yang pasang merendam permukiman dan akses jalan di daerah ini, membuat warga harus beraktivitas di tengah banjir rob.
Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang, Rw 022 Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pluit, menjadi salah satu kawasan yang paling berdampak banjir rob. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 hingga 50 sentimeter, tergantung kondisi permukaan tanah di lokasi.
Pantauan kumparan di lapangan, air mulai naik pada pukul 09.00 WIB. Mulai dari jam 10.00 WIB volume air naik lebih cepat. Hanya dalam hitungan menit volume air dari 25 cm naik menjadi 30 cm.
"Air mulai naik sekitar jam 9 tadi pagi," ujar Ardi, warga setempat.
“Memang naik surut airnya, siang ini naik nanti sore mulai agak surut. Ini baru ditinggal ngobrol sebentar sudah naik lagi,” tambahnya.
Banjir rob ini tidak hanya merendam rumah, tetapi juga usaha kecil di sepanjang jalan. Tampak warga menggunakan perahu karet seadanya untuk mengangkut barang juga sebagai alat transportasi jika volume air sudah mulai tinggi.
Warung-warung kebutuhan harian terpaksa beroperasi di tengah genangan air. Di sisi lain, anak-anak memanfaatkan situasi banjir untuk bermain di air pasang laut yang kotor.
Faisal, seorang warga yang tinggal di Jalan Dermaga Ujung bercerita bahwa memang lokasi ini memang menjadi langganan banjir Rob karena memang bersebelahan dengan laut.
“Memang ini bersebelahan sama laut, kalau ke belakang langsung laut itu,” ujarnya.
“Warga sini memang sudah biasa, makanya itu warung-warung dibikin agak,” tambahnya.
Fenomena banjir rob di Muara Angke ini bukanlah kejadian baru. Menurut BMKG, banjir rob sering kali terjadi akibat pasang laut dan penurunan permukaan tanah. Apalagi, Muara Angke merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan laut dan rentan terhadap kenaikan permukaan air.
Pemerintah sudah berupaya mengatasi masalah ini dengan pembangunan tanggul dan normalisasi saluran air. Namun, hingga kini persoalan banjir rob masih menghantui warga pesisir.
Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) terlihat mendistribusikan bantuan dari kelurahan, makanan dan air untuk kebutuhan minum warga setempat.
“Iya ini lagi kasih bantuan, setiap pagi, siang, sore ini,” ujar Alfiansyah salah satu petugas Satpol PP.
“Jadi memang ini rutin dibagikan, apa lagi kalau lagi musim pasang seperti ini,” ujarnya.
Bagi warga Muara Angke, banjir rob adalah kenyataan yang harus dihadapi setiap tahun. Di tengah keterbatasan, mereka terus berjuang agar kehidupan tetap berjalan, meskipun ancaman air laut selalu membayangi.
sumber: kumparan
0 komentar :
Posting Komentar