Kepala Desa cimanglid saat di wawancara oleh awak media jurnal media Indonesia di ruang kerjanya,pada Selasa,12 November 2024
Subang, JMI - Pemerintahan Desa Cimanglid kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat langsung diwakili oleh Kepala Desa Ibu Tatat Nurul Faridah didampingi staf dan jajaran di ruang kerjanya pada hari Selasa, 12/11/2024 kepada jurnal media Indonesia mengklarifikasi terkait berita yang berjudul, "Pelaksanaan Proyek DD Desa Cimanglid, peningkatan jalan usaha tani blok keramat yang diduga asal asalan tanpa musyawarah, tuai protes warga".
Kepala Desa Cimanglid Ibu Tatat Nurul Faridah kepada jurnal media Indonesia mengatakan diawal kita memang sudah mengalokasikan perencanaan untuk pelaksanaan pembangunan jalan di blok nyomot, waktu itu kita membentuk panitia yang berjumlah delapan orang. Panitia tersebut dibentuk fungsinya untuk mendatangi warga yang punya tanah di blok nyomot, artinya bukan panitia untuk pelaksanaan pembangunan, namun ditengah jalan ada kendala,"terangnya
Lebih lanjut, Tatat Nurul Faridah menyampaikan bahwa, "Ketika anggaran mau keluar kita lakukan musyawarah dengan panitia untuk membahas sudah berapa persen masyarakat yang mengizinkan tanahnya untuk dipakai membuka pelebaran jalan, lalu kita undang lagi untuk musyawarah menanyakan hari apa dan bagaimananya perencanaan pekerjaan di blok nyomot tersebut.
Ketika Anggaran sudah di rekening, kita undang lagi panitia yang berjumlah delapan orang tersebut untuk merencanakan pelaksanaannya. Akhirnya rapat dalam musyawarah tersebut batal karena menurut mereka tidak ada kesepakatan, padahal di awal kami dari pemerintahan desa tidak pernah membuat komitmen dengan mereka, salah satu panitia menginginkan bahwa uang tersebut harus dipegang oleh mereka (panitia yang 8 orang), jelas kami menolak pak, itu gak boleh karena disana ada tim Tkpd,"Tegas Bu Kepala Desa Cimanglid.
Rapat tersebut akhirnya batal karena tidak sesuai dengan keinginan mereka, Menurut pak Yanto alias Suryana kalau uang dipegang sama desa, tanah yang di depan milik saya harus dibayar, sementara tidak ada penggantian untuk tanah tersebut. Perlu diketahui bahwa panitia yang berjumlah 8 orang yang diketuai pak Yanto adalah yang kita tunjuk untuk mendatangi warga yang mempunyai lahan, diblok nyomot," Terangnya
Dua hari kemudian saya suruh pak Ridwan selaku anggota BPD untuk menghubungi lagi ke pak Yanto alias Suryana untuk mempertanyakan terkait hal tersebut, menurutnya pak Yanto bersih keras ingin memegang uang tersebut.
Menurut pak Yanto uang tersebut harus dipegang olehnya, kalau uang tersebut di pegang oleh desa saya gak ngasih, kata pak Yanto kepada pak Ridwan.
Kedua, kalau desa ingin mengerjakan mereka ingin di bayar
Ketiga kalau desa tidak bisa silahkan dipindahkan untuk dikerjakan di tempat yang lain, kata pak Yanto kepada pak Ridwan ,"katanya.
Akhirnya kita menghubungi ketua BPD, kita lakukan musyawarah atas usulan ajuan dari ketua BPD, maka diajukanlah sesuai kesepakatan yaitu tempatnya di blok keramat yang menurutnya di Blok keramat tersebut jalan sudah ada, namun harus di perbaiki dan dirapikan karena disitu banyak petani diantaranya petani nanas, sayuran dan pesawahan.
Ibu kepala Desa di dampingi jajaran saat menunjukkan pembangunan jalan yang sudah selesai terlaksana di blok keramat
Dikarenakan waktu sudah mepet untuk segera dibangunkan pekerjaannya, maka di lakukan musyawarah dari pihak desa Cimanglid dengan pihak BPD dan beberapa anggotanya, serta tokoh masyarakat yang punya lahan di blok keramat. Memang pada musyawarah tersebut kita tidak menghadirkan panitia di blok nyomot yang berjumlah 8 orang tersebut karena menurutnya udah di anggap selesai, untuk pengalihan pembangunan ke blok keramat benar adanya karena sudah ada berita acaranya,"Ungkap Jepala Desa Bu Tatat Nurul Faridah.
Tatat menerangkan, menurut narasumber kemarin kenapa jalan yang di bangun di blok keramat kurang manfaat, karena mereka tidak ada di sana, menurut petani yang ada di blok keramat tersebut dengan di bangun nya jalan tersebut sangat bermanfaat sekali.
Kenapa ada keterlambatan dalam pelaksanaannya, karena ada hal hal yang membuat terjadi terlambatnya pembangunan pekerja.
Pewarta: Agus Hamdan
0 komentar :
Posting Komentar