KUNINGAN, JMI - Adanya kabar pemberitaan di sejumlah media di kabupaten Kuningan tentang kasus dugaan asusila di desa bungur beres kecamatan cilebak yang diduga telah melibatkan inisial (Y) yang merupakan salah satu oknum guru sekolah dasar negeri (SDN) dan pihak inisial (S) adalah seorang perangkat desa ( Sekdes) di salah satu Pemdes di Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan Jawa barat.
Kasus yang terjadi dianggap sudah sangat mencederai dunia pendidikan di kabupaten Kuningan, dan dianggap tidak relevan dengan moto kabupaten Kuningan Pintar Itu hebat Cerdas bermartabat membangun mutu pendidikan " Beu Sakola " menuju pendidikan yang berkualitas. menurut Jaelani ( Kang Jay ) Kabiro JMI Jumat 25 Oktober 2024 di Kuningan.
Lanjutkan Kang Jay panggilan Kabiro JMI Kuninga , dalam tanggapannya
“ Tindak keras jika kasus tersebut itu memang terbukti bersalah sesuai hukum yang berlaku, agar menjadi edukasi bagi segenap pelaku pendidikan yaitu pihak guru dan para penyelenggara dunia pendidikan di kabupaten Kuningan khususnya Umumnya di indonesia ,
selaku pihak yang sedang mengemban tugas dan tanggung jawabnya dalam jabatan yang terikat dengan etika dan janji moral/fakta integritas kepada undang undang yang berlaku . Wajib patuh dan taat kepada sumpah Profesi dan jabatan serta juga sanksi sanksi yang patut di terima oleh pelaku ” tegasnya.
Terkait dengan pihak perangkat pemerintahan desa (sekdes) yang di duga terlibat pada kasus tersebut, oknum sekdes itu patut mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum.
”Kasus ini adalah tamparan keras bagi pihak pemerintah desa setempat, karena perbuatan tersebut sudah sangat merendahkan moral seorang perangkat desa di mata masyarakat ,”ujar agung .
Di Singgung Oleh Kang Jay terkait pihak oknum wartawan yang sudah terlibat dalam pengondisian /backup terkait kasus dugaan asusila tersebut dengan terindikasi adanya suap dari pelaku terhadap Oknum Wartawan
“saya mengutuk keras pihak oknum wartawan yang telah melakukan backup atas kasus dugaan asusila tersebut yang menurut informasi bahwa pihak oknum wartawan tersebut telah mendapatkan uang Back Up dari terduga
sebesar 20 juta atas perkara tersebut dengan alih alih untuk mengkondisikan para awak media agar kasus tersebut bisa diredam tidak berkembang di publik,”tuturnya.
Nada seirama pun di sampaikan oleh Dadan Sudrajat sebagai kepala biro ( kabiro ) SBI kabupaten Kuningan.
“belum usai atau ada kejelasan perkembangannya terkait kasus dugaan perselingkuhan/asusila yang melibatkan E (inisial) bersuami yang merupakan seorang oknum guru SDN Sagaranten di kecamatan Ciwaru dengan salah satu warga B (inisial),saat ini dunia pendidikan kabupaten Kuningan tercoreng kembali dengan kejadian kasus dugaan asusila yang melibatkan pihak melati oknum guru dan yang lebih parah lagi pihak kumbang adalah oknum perangkat pemerintahan desa (pemdes) di kecamatan cilebak,”ucapnya
menambahkan Dadan dalam penyampaiannya, kepada oknum wartawan yang diduga telah mendapatkan peruntungan dalam kasus tersebut jangan menyebutkan nama media yang lain, karena hal tersebut dapat menimbulkan masalah dan berpotensi merugikan pihak lain,
dan terkait dugaan keterlibatan pihak ketua K3S (kelompok kerja kepala sekolah) Dasar kecamatan Cilebak kabupaten Kuningan dalam dugaan perbuatan persekongkolan pengkondisian/backup pada kasus tersebut pihaknya (dadan.red) menilai itu sudah keterlaluan dan bukan sebuah solusi yang tepat sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam tugas sebagai ketua K3S,dimana secara keorganisasian harus di tempuh kordinasi, informasi dan komunikasi dengan pihak pihak terkait di organisasi dalam menyikapi setiap permasalahan yang melibatkan pihak penyelenggara pendidikan di wilayahnya,
Tidak asal dan sembarangan dalam mengambil keputusan agar tidak berpotensi dapat merugikan pihak lain.”tandasnya
Dalam kasus tersebut SBI akan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait guna mendapatkan informasi terkait perkembangan dan proses penanganannya sudah sampai dimana dan seperti apa
Pewarta : KANG JAY.
0 komentar :
Posting Komentar