SUBANG JMI - Pra Muktamar Jatman ke -13 di hadiri ribuan jam,iyyah Ahlith Thoriqoh al -mut'abaroh An Nahdliyah (JATMAN) di gelar di kabupaten Subang, Jawa Barat,pada Selasa malam,6/8/2024.
Dalam pra muktamar tersebut di buka langsung oleh Rois Aam JATMAN , Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya
Ketua DPD Ri ,AA Lanyala Mahmud Mattalitti dalam sambutannya menyampaikan bahwa Semua negara termasuk Indonesia menghadapi tiga tantangan berat ke depan di tengah ketidakpastian situasi dunia. Selain ketegangan geopolitik global dan disrupsi teknologi, juga ancaman bencana lingkungan yang dipicu climate change. Namun LaNyalla optimis, karena Indonesia juga punya tiga modal untuk menghadapi,"ucapnya
“Modal yang pertama adalah nilai-nilai luhur Thoriqoh JATMAN di bawah kepemimpinan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, yang dikenal sebagai tokoh yang memiliki spirit patriotisme dan jiwa nasionalisme yang kuat. Ini seirama dengan modal kedua, yaitu semangat patriotisme dan jiwa nasionalisme dari Presiden terpilih Prabowo Subianto,” urainya.
Ditambah modal ketiga, imbuhnya, bahwa kepulauan Nusantara ini dipenuhi oleh Wali Allah SWT yang sejatinya tidak pernah mati. Sehingga menjadi pasak bumi bagi kekuatan bangsa ini. Bahkan makam mereka masih bisa menghidupi orang yang hidup. “Ketiga modal tersebut membuat saya optimis, kita akan mampu menghadapi tantangan global atas tiga disrupsi tersebut,” ungkapnya.
Hanya saja, untuk mewujudkan kekuatan Indonesia, dibutuhkan tekad bersama seluruh elemen bangsa untuk bersatu. Sehingga Indonesia bisa lepas landas dengan modal semua yang sudah dibangun oleh pemerintahan hari ini dan pemerintahan sebelumnya. “Tekad bersama hanya bisa diwujudkan bila rakyat punya saluran untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa dan ketidakadilan bisa dikikis,” pungkasnya.
"Untuk itu kita harus berani melakukan telaah dan pengkajian ulang atas apa yang telah terjadi sejak Era Reformasi hingga hari ini, dimana beberapa indikator kesenjangan dan karakter jati diri bangsa Pancasila yang faktanya semakin memudar, menjadi invidualistis, materialis dan pragmatis. Kita harus koreksi, untuk kembali ke Pancasila," tuturnya.
Sementara itu Rais 'Aam JATMAN, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya mengapresiasi apa yang disampaikan Ketua DPD RI terkait tantangan Indonesia ke depan. Ia berharap bangsa ini menyadari kondisi Indonesia dan tantangan dunia ke depan untuk bersatu.
"Apa yang disampaikan Pak LaNyalla memang benar. Ketegangan geopolitik global memang mengerikan dampaknya. Saya berharap fakta-fakta tersebut menjadi peringatan untuk kita semua. Pra Muktamar maupun Muktamar JATMAN nanti perlu juga memperhatikannya, sehingga kita mampu membantu menciptakan ketahanan-ketahanan bagi bangsa ini," kata Habib Luthfi.
Habib Luthfi ,"berharap Pra Muktamar dan Muktamar nantinya tidak bicara politik praktis, sehingga Thoriqoh ini murni dan benar-benar bersih dari kepentingan politik. Kecuali masalah kebangsaan.
"Saya ingin Pra Muktamar kali ini mempersiapkan Muktamar yang akan datang untuk pembekalan dalam menghasilkan ahli-ahli Thoriqoh yang mempunyai andil besar kepada bangsa ini dengan memajukan ekonomi kerakyatan dan dunia pertanian. Dua sektor itu penting menjadi fokus pembahasan karena paling konkret manfaatnya bagi masyarakat dan bangsa," ujarnya.
Dicontohkan oleh Habib Luthfi bagaimana kejayaan Majapahit pada jaman pemerintahan Brawijaya dimana sektor ekonomi dan pertanian sangat luar biasa.
"Brawijaya mengangkat Maulana Malik Ibrahim sebagai Menteri Ekonomi dan Irigasi yang terkait pertanian. Lalu Maulana Ibrohim Asmoroqondi, ayah Sunan Ampel sebagai Menteri Keuangan. Di bawah 2 Menteri itu Kerajaan Majapahit maju di bidang pertanian dan ekonomi yang berdampak meningkatnya kesejahteraan rakyat masa itu," paparnya.
Usai acara, LaNyalla dan Habib Lutfi kembali berbincang seputar persoalan kebangsaan dan ketahanan nasional. Habib Lutfi juga mendukung La
Pewarta : Agus Hamdan
0 komentar :
Posting Komentar