TANGERANG, JMI - Jeritan anak Yatim pada Bapa Al Muktabar Pj Gubernur Banten juga Pak Tabrani selaku Kepala Dinas Pendidikan propinsi Banten AG ingin ikut dalam program pemerintah wajib belajar 12 tahun di SMAN13
PPDB 2024 di SMAN 13 kabupaten Tangerang di duga menyimpang dari aturan yang berlaku serta sarat kepentingan personal dari oknum kepala sekolah.
Adanya penyimpangan yang ditemukan tim investigasi pada salah satunya adalah ditemukannya seorang siswa yang telah mengikuti MPLS sejak di hari pertama dimulainya kegiatan bersama calon siswa lainnya di lingkungan sekolah namun diakhir kegiatan MPLS calon siswa tersebut di pulangkan tanpa ada alasan yang jelas dari pihak panitia PPDB SMAN 13 kabupaten Tangerang.
AG Putra dari alm R.Nainggolan anggota PBB di masa hidupnya menurut
Waka DPC Organisasi PBB Kab Tangerang
Pak P.Tamba sangat menyesalkan kejadian ini dan mengutuk orang yang tidak punya naluri terhadap anak Yatim pada hal MPLS di SMAN 13 semestinya telah lolos untuk menjadi siswa tetap di sekolah tersebut, namun faktanya di akhir MPLS calon siswa (AG) di pulangkan oleh pihak panitia PPDB SMAN 13 tanpa alasan yang jelas,
Sungguh tak punya hati dan tidak berperasaan Kepsek beserta oknum panitia PPDB SMAN 13 mengeluarkan AG sebagai anak yatim yang telah mengikuti MPLS, ingat Azab karma bagi mereka yang menzolimi anak yatim,” tegas Pak P. Tamba
Terpisah, Ahmad Suhaeri, S,Pd., M.Si., saat ditemui oleh JMI dan tim investigasi diruangannya mengatakan bahwa sesuai aturan kegiatan MPLS di hari pertama itu mestinya pihak panitia PPDB
SMAN 13 dan kepala sekolah harus memperhatikan calon siswa untuk dikoreksi terlebih dahulu sehingga AG dapat mengikuti kegiatan MPLS dihari selanjutnya dan menjadi siswa tetap untuk mengikuti kurikulum belajar di kelasnya.
Saya sudah menyampaikan secara langsung ke Pak Musli selaku Kepala sekolah SMAN 13 Kabupaten Tangerang,
wewenangnya ada di beliau, kata (KCD) tidak bisa berbuat lebih jika kepseknya tidak mau ketemu sama wartawan,” Jelas KCD wilayah kabupaten Tangerang.
Terpisah. LSM Bentang akan laporkan persoalan ini ke dinas pendidikan provinsi Banten agar dapat mengusut tuntas kapasitas yang menyimpang dari sejumlah oknum yang terlibat.
Kita menemukan adanya penambahan calon siswa disaat AG di pulangkan oleh oknum panitia PPDB SMAN 13,” tukas Bentang
Sampai berita ini terbit Pak Musli selalu kepsek tidak pernah ada di tempat di hubungi melalui WA selalu di abaikan di duga enggan untuk di minta penjelasan yang sebenarnya
Pewarta : red Tim JMI
0 komentar :
Posting Komentar