pengumuman hasil seleksi PPDB Jabar 2024 tahap 1, dinyatakan di terima di SMAN 3 - ZONASI
Subang, JMI - Beredar
kabar yang sangat mengejutkan bahwa salah satu peserta didik yang lolos PPDB
provinsi Jawa Barat di anulir dan di haruskan mengundurkan diri oleh pihak
sekolah SMAN 3 Subang, Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 3 Subang tersebut menyisakan kekecewaan
orangtua siswa. Kekecewaan itu berawal dari ketidakpahaman orangtua terhadap
pihak sekolah yang secara sepihak telah mencoret anaknya dalam daftar
penerimaan siswa baru. Padahal nama si anak telah dinyatakan diterima di SMAN 3
Subang melalui web PPDB online.
Saat di wawancara awak media pada,jum,at sore ,5/7/2024 ,Oce memberikan keterangannya, Dirinya sangat kecewa anaknya tidak diterima di jalur zonasi. Hal yang lebih mengecewakan lagi, padahal anaknya telah dinyatakan lulus diterima melalui daftar online PPDB.
” Anak saya sudah dinyatakan Diterima, tapi pas waktu mau daftar ulang, secara mengejutkan Ketua dan jajaran Tim PPDB SMAN 3 mengatakan bahwa anak saya tidak bisa di terima di SMAN 3, dengan alasan kartu keluarga dan KTP orang tua baru di cetak,”ujarnya.
Lebih lanjut,"Oce menyampaikan dirinya sempat bersitegang dengan Ketua PPDB beserta tim verifikasi, dikarenakan data yang ia sertakan adalah data asli tanpa rekayasa.
” Kartu Keluarga dan KTP terlihat baru karena saya merubah
data pekerjaan, tahun 2023 saya masih ASN, ketika pensiun di awal tahun 2024,
saya merubah status pekerjaan nya saja, dalam verifikasi pun saya menunjukkan
data lama dengan yang baru sebagi pembanding, alamat masih sama dan hanya
status pekerjaan saya aja yang berbeda,” tegasnya.Oce orang tua siswa yang merasa di rugikan, anaknya telah lulus seleksi PPDB online yang dinyatakan di terima di SMAN 3 Subang -ZONASI saat memberikan keterangan kepada awak media
Namun kata Oce, Ketua PPDB SMAN 3 yang bernama Iman beserta
Ira sebagai tim verifikasi tetap kekeuh bahwa anak saya tidak bisa di terima
sekolah di SMAN 3.
” Pak Iman dan Bu Ira kekeuh bahwa data saya katanya tidak valid, sampai menyodorkan sebuah kertas yang harus saya tandatangani, kertas tersebut isinya surat pernyataan bahwa sebagai orangtua saya tidak keberatan anaknya mengundurkan diri di PPDB SMAN 3, kan aneh, sampai sekarang suratnya tidak saya tandatangani dan juga ada nada perkataan dari mereka itu bahwa kalau tidak menandatangani, anak saya tidak akan diterima di sekolah manapun,” tuturnya.
Anak saya sampai sakit, keluh Oce, kalau memang anak saya
dinyatakan tidak bisa diterima sekolah di SMAN 3 ungkapnya, coba tunjukkan
surat dari Disdikbud Provinsi nya, jangan seolah memaksa kami harus
mengundurkan diri.Surat pernyataan di suruh mengundurkan diri oleh pihak sekolah SMAN 3 Subang, namun orang tua siswa sampai saat ini tidak menandatangani nya
” Saya curiga ada titipan, makanya anak saya di zolimi untuk
di coret dan di ganti oleh titipan tersebut, saya punya buktinya ko pada kasus
PPDB tahun lalu juga, kalau mau verifikasi hingga membuktikan titik koordinat
nya benar atau tidak, lakukanlah kepada pendaftar yang lain juga, jangan hanya
saya yang seolah di jadikan korban,” tukasnya.
Sampai berita ini di terbitkan, pihak SMAN 3 belum bisa memberikan sanggahan apapun, di hubungi melalui sambungan celuler, Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Subang hanya menjawab, nanti saja hari Senin.
Pewarta: Agus Hamdan
0 komentar :
Posting Komentar