Subang, JMI - Terkait kegiatan UPPO Upland projek yang di duga di Mark up dan dinilai fiktif oleh salah satu dedengkot LSM Barakataktak Omay Komarudin dalam komentarnya di media online.
Dari Hasil investigasi Tim awak media di yang di komandoi menit sembilan.com bersama Hade Jabar dan jurnal media Indonesia, melakukan peninjauan langsung ke salah satu kelompok tani karya mekar yang di ketuai H.Tarya ,di mana lokasi keberadaan kandang Domba tersebut berada di wilayah Desa ci Menteng, kecamatan ci jambe Subang,pada senin siang,6/5/2024.
Dari pantauan Tim awak media untuk mengkonfirmasi keterangan tersebut secara terang benderang kepada ketua kelompok tani karya mekar H.Tarya mulai dari Desa ci Menteng hingga mendatangi rumah ketua kelompok tani karya mekar sampai ke lokasi kandang domba namun tidak di jumpainya.
Boby Rhamdani ketua Tim investigasi menit sembilan.com Bobi Ramadan saat mengunjungi salah satu kandang Domba program banpem OPPO Biogas di wilayah desa ci Menteng, kecamatan ci jambe Subang,pada Senin siang,6/5/2024
Ketua Tim investigasi Bobi Ramadan menit sembilan.com dalam komentarnya menyampaikan bahwa apa yang ia lihat dan dengar pada kunjungan tersebut keberadaan ketua kelompok tani mekar sejahtera tidak ada di tempat di rumah maupun di kandang,di kandang pun tidak ada aktivitas yang signifikan hanya ada kandang domba yang di dalam kandang domba tersebut ada - + sekitar 10 ekor Domba tidak sesuai dengan spek.yang harusnya 60 Ekor domba Bunting perkawinan Domba Garut dan domba dorper perkandangnya,"Ucapnya.
Lebih lanjut,"Boby menyampaikan bagaimana mungkin sebuah program Upland projek yang sudah di buat oleh pemerintah pusat dan anggaran nya sudah di gelontorkan yang nilai nya cukup pantastis tidak ada dampak signifikan dari kegiatan program tersebut , hanya ada tumpukan kotoran domba yang di olah untuk di jadikan sebagai pupuk kandang, yang seharusnya di olah secara baik untuk di jadikan bahan Biogas sebagai mana mestinya, nampak kotoran tersebut di biarkan begitu saja,untuk proses sanitasi dari mulai Bak, sumur sampai penampungan belum ada kejelasan dari pihak yang bersangkutan dan hasilnya seperti apa?
Untuk kandangnya sendiri di dalamnya setelah di cek hanya ada 10 ekor saja ,di mana yang seharusnya berjumlah sekitar 60 Ekor domba,"Paparnya.
Boby menambahkan,"Perlu di ketahui yang mana bantuan UPPO tersebut jumlah nominal bantuannya sangat besar sekali Rp 500 juta per kelompok tani,"Pungkasnya.
Di tempat terpisah," Manager Upland Projek Kabupaten Subang Johan kepada sejumlah awak media menyampaikan bahwa pada hari senin siang tadi ,dirinya dengan pihak kementrian mengunjungi salah satu kelompok tani di wilayah desa ci menteng ,"Ucapnya.
Menurutnya,"ada delapan kelompok tani penerima bantuan kegiatan Uppo yang bersumber dari APBD.
” Untuk kegiatan dari Banpem UPPO Biogas ada tiga kelompok dengan masing-masing kelompok mendapatkan 500 juta, sedangkan untuk kegiatan yang dari APBD itu ada delapan kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan 250 juta,” ungkapnya.
Lebih lanjut,"Johan menerangkan untuk petunjuk teknisnya sendiri,ada tiga kegiatan Uppo Biogas Banpem, juknis nya hasil dari riset Institut Pertanian Bogor (IPB), kemudian untuk kegiatan yang delapan kelompok tani mengadopsi dari petunjuk teknis Banpem.
Mengenai hal delapan kegiatan yang memakai anggaran APBD tidak di tayangkan di LPSE, Johan menampik bahwa dirinya tidak tau soal itu.
“Kebetulan itu saya kurang faham, mungkin nanti saya tanya ke operator yang biasanya suka memasukan ke Sirup atau ke aplikasi, itu di bidang PSD, cuman kebetulan saya bukan pejabat pembuat komitmen (PPK-red) nya, kan PPK nya ada, mungkin lebih tau penayangan seperti itu, karena yang komunikasi biasanya PPK atau PPTK,” tukasnya.
Untuk Dua kelompok tani di desa serang panjang dan sagalaherang sudah di periksa oleh BPK, dan untuk temuan di Desa ci menteng yang jumlah Domba nya hanya ada-+ 10 Ekor domba,saya belum memastikan berapa jumlah domba tersebut soalnya saya belum cek langsung ke kandang,"ketusnya.
Pewarta: Agus Hamdan
0 komentar :
Posting Komentar