WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Di Desa Bulupayung Kecamatan Patimuan Ternyata Ada Makam Pahlawan

Cilacap, JMI - Bertepatan dengan HUT Desa Bulupayung yang ke 40 Kepala Desa Bulupayung berikut jajarannya melaksanakan Ziarah ke Makam Pahlawan untuk mengenang sejarah perjuangan tokoh Patimuan yang telah gugur di Desa Bulupayung.

Singkat cerita, Diketahui waktu itu pada Tahun 1965 Desa Bulupayung masih wilayah Desa Patimuan (belum dimekarkan) masih dusun Grumbul Bulupayung, di Dusun Grumbul itulah terjadi penculikan tokoh masyarakat Patimuan oleh kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menurut sumber berita pada waktu itu hari Minggu Pon Tanggal 2 Oktober 1965 di Dusun Grumbul Desa Patimuan Kecamatan Kedungreja (sekarang Dusun Sekarmayang Desa Bulupayung Kecamatan Patimuan) waktu itu telah  terjadi  pembantaian/pembunuhan sadis 17 orang yang jadi kekejaman kelompok PKI.

Menurut narasumber, awalnya dianiaya di rumah Bapak Supana sampai pada meninggal dan yang belum meninggal disitu lalu diseret ke suatu tempat yang ada pohon waru besar, disitulah beberapa tokoh digantung lalu dibunuh juga. Setelah meninggal semua lalu dibawa ke suatu tempat yaitu ke blok Grumbul Desa Patimuan yang sekarang disebut Dusun Sekarmayang Desa Bulupayung.

"Tadinya 18 orang tapi yang satu bisa lolos dan hidup yaitu Bapak Sumarto, sehingga beliau bisa pulang ke rumah dan bisa menjelaskan ke warga kejadian yang beliau lihat, setelah beberapa hari baru bisa ditemukan warga karena tempat itu masih hutan belantara semak belukar," jelasnya.

Menurut informasi yang didapat, dari ke 17 orang di antaranya ada seorang Kiyai. Pada waktu itu Kiyai akan melaksanakan Sholat Subuh di musholah Kalen lingga dengan sangat keji dan kejamnya Kiyai di ikat tangannya dan digusur sampai ke tempat pembantaian di wilayah RW 14 yang sekarang menjadi Dusun Sekarmayang. Itulah sekilas cerita sehingga ada makam pahlawan di Desa Bulupayung Kecamatan Patimuan.

Pada kesempatan itu Kepala Desa Bulupayung Sudir ketika di wawancara Jurnal Media Indonesia menjelaskan bahwa pemugaran dan renovasi bangunan tempat pemakaman para pejuang tersebut atas kesepakatan masyarakat Desa Bulupayung.


"Kami berupaya agar masyarakat selalu mengingat pengorbanan para pejuang kita, beliau berkorban demi kita, maka dari itu kami menganggarkan biaya untuk pemugaran dan sekaligus merenovasi bangunan tempat peristirahatan para pejuang kita," jelasnya.

Selain itu Kepala Desa Bulupayung Sudir berharap,agar pemerintah peduli dengan adanya makam pahlawan di Desa Bulupayung Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap,karena selama ini belum ada Dinas terkait yang datang ke tempat makam pahlawan yang berada di Desa Bulupayung.

"Kami berharap agar makam pahlawan kita di akui oleh pemerintah, agar kami dan semua masyarakat lebih bangga kepada pemerintah yang selalu meng hormati para pejuang yang telah gugur, dan ini bukti tempat pemakamannya, disinilah beliau dimakamkan,"pungkasnya.

Jurnal Media Indonesia juga sangat miris ketika melihat situasi dimana tempat pemakaman ke 17 pejuang yang menjadi korban keganasan PKI itu sangat susah untuk menuju ke tempat tersebut, jalan yang hancur dan berlubang, becek dan licin membuat kita berfikir, kapan jalan di dusun Sekarmayang dilirik pemerintah agar kita dikala akan zaroh ke makam pahlawan tidak ada kendala di perjalanan.

 

Pewarta : Edy

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Pemdes Mulyasari Gelar Ruwat Bumi, Rasa Syukur Kepada Sang Pencipta, Berharap Perekonomian Maju Diberikan Keberkahan dan Dijauhkan dari Segala Bencana

SUBANG, JMI - Pemerintah Desa Mulyasari ,Kecamatan Pamanukan, kabupaten Subang Jawa Barat menggelar acara Ruwat Bumi sebagai bentuk rasa sy...