WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pasukan Darat Israel Teruskan Serangan ke Bagian Selatan Gaza

 

Jakarta, JMI - Pasukan darat Israel bergerak maju ke Gaza selatan, setelah tiga hari menggencarkan pengeboman.

Laporan awal dari radio tentara Israel mengonfirmasi bahwa Israel telah melancarkan operasi darat di bagian utara Khan Younis.

BBC juga telah memverifikasi foto-foto tank Israel yang beroperasi di dekat kota tersebut.

Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belakangan mengatakan kepada pasukannya bahwa IDF juga bertempur "dengan kuat dan secara menyeluruh" di Gaza selatan.

Letnan Jenderal Herzi Halevi berbicara kepada pasukan cadangan dari divisi Gaza tentang tujuan IDF dan aksi pembunuhan terhadap para komandan Hamas.

Dia mengatakan kepada pasukannya: "Kita bertempur dengan kuat dan secara menyeluruh di bagian utara Jalur Gaza, dan kita sekarang juga melakukannya di bagian selatan Jalur Gaza".

Seorang juru bicara IDF kemudian mengonfirmasi bahwa Israel "terus memperluas serangan darat" di seluruh Gaza, termasuk mengerahkan pasukan "yang bertempur muka dengan muka melawan teroris".

Sejak jeda pertempuran berakhir pada Jumat (1/12), Israel telah melanjutkan aksi pengeboman skala besar di Gaza, yang oleh penduduk Khan Younis digambarkan sebagai gelombang serangan terberat sejauh ini.

Jeda pertempuran selama tujuh hari dimanfaatkan Hamas untuk membebaskan 110 sandera yang ditahan di Gaza. Di sisi lain, Israel membebaskan 240 warga Palestina dari penjara.

Pada Minggu (3/12) pagi, tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi di beberapa distrik di Khan Younis, mendesak para warga untuk segera pergi.

Pihak berwenang Israel yakin para pemimpin Hamas bersembunyi di kota tersebut, di antara ratusan ribu orang yang melarikan diri dari pertempuran di utara pada tahap awal perang.

Seorang pejabat PBB mengaku menyaksikan "tingkat kepanikan" yang belum pernah dilihatnya di sebuah rumah sakit di Gaza, setelah militer Israel mengalihkan fokus serangan ke selatan.

James Elder, dari lembaga anak-anak Unicef, menggambarkan Rumah Sakit Medis Nasser di Khan Younis sebagai "zona perang".

Seorang penasihat perdana menteri Israel mengatakan Israel melakukan "usaha maksimal" untuk menghindari pembunuhan warga sipil.

Elder mengatakan kepada BBC bahwa dia mendengar ledakan besar terus-menerus di dekat RS Nasser dan anak-anak datang dengan luka di kepala, luka bakar parah, serta pecahan peluru akibat ledakan baru-baru ini.

"Ini adalah rumah sakit yang sering saya kunjungi dan anak-anak mengenal saya sekarang, keluarga-keluarga mengenal saya sekarang. Orang-orang yang sama itu memegang tangan saya, atau memegang baju saya dan berkata 'tolong bawa kami ke tempat yang aman. Di mana yang aman?'"

"Sayang sekali mereka mengajukan pertanyaan yang jawaban satu-satunya adalah tidak ada tempat yang aman. Dan itu termasuk, seperti yang mereka tahu, rumah sakit itu," katanya.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 500 orang telah tewas sejak pengeboman kembali terjadi.

Lebih dari 15.500 orang telah tewas di Jalur Gaza sejak perang dimulai, kata kementerian itu.

Warga Palestina mendatangi RS Nasser di Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza, setelah Israel melancarkan gempuran udara, pada Jumat (1/12). Getty ImagesWarga Palestina mendatangi RS Nasser di Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza, setelah Israel melancarkan gempuran udara, pada Jumat (1/12).

Mohammed Ghalayini, seorang warga Inggris-Palestina yang tinggal di Gaza, mengatakan situasi di kota itu "sangat buruk".

"Selama 50 hari atau lebih, orang-orang telah bertahan dari serangan brutal Israel. Mereka sangat kekurangan sumber daya makanan, air, listrik dan sanitasi serta layanan limbah," katanya kepada BBC melalui telepon, sebelum sambungan terputus.

Pakar polusi udara tersebut, yang biasanya tinggal di Manchester, tiba di Gaza untuk kunjungan tiga bulan menemui ibunya tak lama sebelum serangan 7 Oktober.

Israel memulai pengeboman balasannya di Gaza setelah serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, menyebabkan sekitar 1.200 orang terbunuh dan 240 orang disandera.

Roket juga rutin ditembakkan ke Israel dari Gaza sejak pertempuran kembali terjadi pada Jumat (1/12).

James Elder, dari lembaga anak-anak Unicef, menggambarkan Rumah Sakit Medis Nasser di Khan Younis sebagai "zona perang". (Getty Images)

Ratusan ribu orang telah melarikan diri dari pertempuran untuk berlindung di Khan Younis, setelah Israel menyuruh mereka meninggalkan Jalur Gaza bagian utara.

Laporan terbaru PBB mengatakan sekitar 1,8 juta orang menjadi pengungsi internal di Jalur Gaza.

Berbicara kepada BBC, kepala hak asasi manusia PBB, Filippo Grandi, mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza "semakin terdorong ke sudut sempit dari wilayah yang sudah sangat sempit".

IDF telah mulai mengunggah peta wilayah yang akan diserang secara online. IDF mengeklaim bahwa peta-peta ini, termasuk berbagai langkah lain seperti panggilan telepon dan selebaran yang dijatuhkan di Gaza dengan pesawat, akan memperingatkan orang-orang untuk mengungsi.

Berbicara kepada BBC pada Minggu (3/12), penasihat senior Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Mark Regev, mengatakan warga sipil bukanlah sasaran dan melindungi mereka menjadi lebih sulit karena Hamas "menanamkan mesin teror militernya" di lingkungan sipil.

Dia mengatakan IDF sedang berusaha melakukan tindakan bedah semaksimal mungkin dalam situasi pertempuran yang sangat sulit, dan telah memberikan peringatan dini mengenai serangan.

Secara terpisah, IDF mengeklaim mereka telah menghancurkan 500 "terowongan teror" dari 800 terowongan yang digunakan oleh Hamas di Gaza.

IDF juga mengeklaim juga sekitar 10.000 serangan udara terhadap "sasaran teror" telah dilakukan oleh angkatan udara "di bawah bimbingan tentara IDF di darat" sejak perang dimulai.

 

Sumber : Detik

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Yoba Noviardo/Wakil Sekretaris I DPD Perkumpulan LSM RI-I Provinsi Lampung

Lampung Timur, JMI - Yoba Noviardo/Wakil Sekretaris I DPD Perkumpulan LSM RI-I Provinsi Lampung. Sekedar info :  Belajar hukum ...