GROBOGAN, JMI - Fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara,"Pasal 34 ayat(1) Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar memiliki keterkaitan dengan Pancasila terutama sila ke lima.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kisah Mbah Sudarjo warga Kelurahan Kalongan Rt 04/Rw 01Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan ini dari pandangan sementara juga dugaannya luput dalam pengawasan pihak yang dilakukan Pemerintah setempat,betapa tidak disaat Pemerintah Pusat ataupun daerah menggelontorkan anggaran triliunan rupiah guna untuk penangan bantuan di saat Pandemi Covid melanda negri ini.ternyata masih saja ada warga miskin yang luput tertinggal dari pendataan bantuan,banyak dari program bantuan tidak tepat sasaran sesuai aturan Pemerintah.justru merekalah yang berkecukupan bergelangkan emas,hidup mapan tetap mendapatkan bantuan seperti PKH,BPNT,BLT,Lansia dan jenis bantuan lainnya beda apa yang dirasakan Mbah Sudarjo (65) warga kelurahan Kalongan Kecamatan Purwodadi ini tak pernah mendapatkan perhatian maupun upaya membantu dari Pemerintah kelurahan setempat,terus apa gunanya ada perangkat desa atau kelurahan apakah mbah sudarjo tidak tercatat sebagai warga miskin, mbah sudarjo bilang ada pegawai kelurahan datang cuman ya itu hanya narik pajak.
Saat wartawan Jurnal Media Indonesia mendatangi dan ingin melihat langsung dari kondisi dan keadaan mbah sudarjo yang sebelumnya saya mendapatkan kabar informasi adanya warga yang tidak tersentuh program dan tidak pernah mendapatkan bantuan ,informasi dan kabar tersebut saya dapat dari salah satu warga kelurahan Kalongan,ternyata benar keberadaannya Mbah Sudarjo sementara menurut pandangan saya Luput dan tertinggal dari sentuhan program Pemerintah mestinya kalau melihat kondisinya seperti itu mbah sudarjo bisa masuk dalam program bantuan entah mungkin itu baik dari program bantuan daerah,propinsi,maupun pusat tapi kenyataannya berbeda apa yang di jalani mbah sudarjo.
Mbah Sudarjo yang hidup sebatang kara ini menempati rumah yang mirip sebuah kandang,sebenarnya saya pun juga sering melewati rumah mbah sudarjo numun tidak saya sangka ternyata yang saya kira kandang ayam adalah sebuah rumah.setahu saya itu kandang milik rumah sebelah,bahkan mirisnya lagi mbah sudarjo juga tak ada tempat tidur,tak ada ruang tamu tak ada ruang dapur.ketika hujan turun dipastikan air selokan akan membanjiri rumah kediaman mbah sudarjo,memang betul sekilas ketika di melihat dari jalan raya rumah Mbah Sudarjo Mirip sebuah kandang ayam, dalam penyampaian berita ini tidak bermaksud menghina tetapi fakta dan pemberitaan ini sudah mendapat ijin dari yang bersangkutan mbah sudarjo.
Mbah Sudarjo juga tak mengharap bantuan ,ibarat di kasih juga terimakasih dan diterima tidak di beri bsntuan pun juga tidak apa-apa. Ucap mbah sudarjo saat bincang -bincang.tetapi siapa yang tak terenyuh melihat kondisi tempat tinggal yang di tempatinya tiap hari tidak layak untuk di huni manusia,meskipun kata Mbah Sudarjo dirinya merasa sudah biasa ya bagaimana lagi to mas wartawan .Ucap Mbah Sudarjo
Buka hati buka mata buka telinga buka perasaan buka nurani bagi para pemangku kebijakan khususnya. sudahkah mereka yang di gaji menggunakan uang rakyat benar -benar sudah menjalankan tugas dan kewajiban dalam tupoksinya,contoh kecilnya saja kita berkaca dari mbah sudarjo dalam pendataan warga miskin di kelurahan Kalongan dan dengan adanya program -program seperti Bedah rumah atau RTLH yang di canangkan pemerintah pusat,propinsi,daerah juga beberapa program lain seperti tadi contoh BLT,banyak yang tidak sesuai atau belum tepat sasaran,"seperti halnya contoh mbah sudarjo saja yang juga luput dari program pendataan dari desa atau kelurahan setempat bila perlu pemerintah kembali mengecek ulang semua program terkait warga miskin.
Kisah kehidupan mbah sudarjo yang hidup menempati rumah yang di lapisi di tutup menggunakan terpal mirip sebuah kandang ayam ini menjadi inspirasi dan tolak ukur kita semua,tidak hanya pejabat Pemerintah namun tentunya juga menjadi tugas kita semua sebagai sesama warga negara,sehingga bilamana melihat tetangga yang memang sekiranya butuh uluran tangan harus kita saling bantu mrmbantu apapun itu jenis bantuan dan juga kita informasikan ke pihak Pemerintah setempat atau dinas terkait atau ke Pemkab Pemda setempat.
Dalam pemberitaan ini tentunya masih banyak pihak-pihak yang harus di konformasi dan di klarifikasi demi untuk keberimbangan berita
Pewarta: Heru gun
0 komentar :
Posting Komentar