Lampung Timur, JMI - Tokoh muda pemerhati Peningkatan Perekonomian masyarakat dan Pendidikan yang berpihak pada masyarakat kecil asal Kabupaten Lampung timur, Ahmad Kausar, SE ajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2023/2024 agar terlaksana secara transparan dan bebas pungli.
Hal tersebut disampaikan nya saat bertemu dengan para tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan di tempat peristirahatan nya taman embung desa Bojong dan pemancingan miliknya kamis (15/06/2023), "biasanya sekolah menggunakan modus pembelian seragam sebagai pengganti daftar ulang", juga pembayaran uang komite sekolah, jelas lelaki yang akrab disapa Kiyay.
Perekonomian masyarakat sekarang ini sedang kolep, masih juga harus ditambah beban biaya sekolah, bukan nya dari dulu slogan Pemerintah akan melaksanakan Wajib belajar 9 tahun sekolah gratis, "jadi ya mohon dipatuhi oleh pihak sekolah".
Selanjutnya Kiyay menyampaikan, Komite sekolah boleh saja menggali dana namun hanya sebatas sumbangan dengan jumlah maupun tenggat waktu yang tidak ditentukan, itupun dari pihak donatur yang sifatnya tidak mengikat.
"Pokoknya tahun ini kita akan kawal bersama", dan jangan sampai kecolongan karena kasihan masyarakat, sudah banyak beban ekonomi yang harus dipikul.
Hasil penelusuran media JMI memang ditemukan adanya dugaan praktek pungli pada tahun pelajaran 2022/2023 di berbagai sekolah terutama di SMPN ,SMAN dan SMKN, di Kabupaten Lampung timur, rata-rata mereka menggunalan modus pungutan uang seragam sekolah, dana komite hingga dana SPP yang jumlahnya lumayan besar hingga 3 jutaan rupiah.
Seperti disampaikan Agus warga desa Purwo kencono Kecamatan Sekampung udik Kabupaten Lampung timur, yang memiliki anak yang bersekolah di salah satu SMPN disitu, menurutnya saat PPDB dirinya mengeluarkan dana seragam dan dana komite sekolah hingga jutaan rupiah, "awalnya komite mengundang kami untuk rapat namun rapat tersebut telah ada pengkondisian", kami hanya dengar kata "setuju" tanpa dapat banyak protes arau bicara, pungkasnya sembari tersenyum pahit.
Mats/JMI/red
0 komentar :
Posting Komentar