KEBUMEN, JMI - Perhutani turun tangan menyusul adanya sumber mata air di hutan wilayah Kabupaten Kebumen yang diduga terpapar bakteri e-coli. Bersama perangkat Desa Giripurno, Perhutani mengecek empat lokasi sumber mata air yang diduga terpapar.
“Kami tidak ingin gegabah, bagi kami keselamatan warga Desa Giripurno adalah tugas kami juga. Apalagi banyak warga desa Giripurno yang menjadi mitra kerja Perhutani dalam mengelola dan menjaga sumber daya hutan,” kata Asper Perhutani BKPH Karanganyar, Rusman melalui keterangan tertulis, Sabtu (27/5/2023).
Mewakili Administratur KPH Kedu Selatan, Rusman menyampaikan bahwa dalam kurun satu minggu setelah mendapatkan informasi, Perhutani sigap bersama perangkat Desa Giripurno mengecek lokasi empat sumber mata air.
Dari pengecekan bersama,
mata air yang terduga terpapar ternyata berada di luar kawasan hutan. Empat
sumber mata air di Blok Kebutuh, Blok Suruhan, Blok Beji dan Blok Kedungkidang
di Dukuh Kepaksen.
“Sedangkan sumber mata air di dalam kawasan hutan, berjarak kurang lebih 1
kilometer dari Dukuh Kepaksen serta belum dimanfaatkan warga,” ucapnya.
Pihaknya prihatin ketika mendapat informasi mengenai adanya kejadian warga yang sakit diduga akibat terpapar bakteri e-coli.
Perhutani mengapresiasi Pemda Kebumen yang responsif mengambil tindakan cepat menutup sementara empat sumber mata air untuk diuji kualitas dan dibersihkan kembali.
“Semoga sumber mata air dapat segera dimanfaatkan kembali oleh warga.” ujar Rusman.
Sumber : Inews
0 komentar :
Posting Komentar