Jakarta, JMI - Direktur Utama PT. PSI (Padi Sehat Indonesia), Aria Junaidi dalam waktu dekat ini akan
berangkat ke China memenuhi undangan Investor dari 4 Provinsi di China yaitu perusahaan yang memproduksi alat canggih pertanian dan tehnologi pertanian diantaranya, Beijing, Shandong, Shanghai, dan Hang Zhao untuk melihat langsung tekhnologi dibidang Pertanian dan Pangan yang akan dikembangkan dan alih tekhnologi kecanggihan alat alat pertanian yang sudah
dijalankan para Petani di negara China tersebut
Selain dari PT. Padi Sehat Indonesia, Aria Junaidi juga mewakili Masyakarat Petani & Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) karena Aria Junaidi di MAPORINA selaku Dewan Penasehat, tujuannya untuk meningkatkan hasil Pertanian dan Pangan dengan metode dan peralatan pertanian yang canggih sehingga hasil pertanian nantinya dapat menguntungkan para Petani yang ada di wilayah Indonesia dengan bekerjasama saling menguntungkan antara pengusaha Indonesia dan investor dari China khususnya untuk peralatan pertanian dan pangan bertekhnologi canggih dan disertai alih tekhnologinya.
Sebelumnya, tepatnya pada hari Rabu (11/5-23) bertempat di Gedung MGK Jakarta Pusat PT. Padi Sehat Indonesia, MAPORINA (Masyarakat Petani & Pertanian Organik Indonesia) dan Pengusaha dibidang pertanian dan peralatan pertanian China melakukan rapat bersama
membahas kerjasama pengelolaan pertanian dengan tekhnologi canggih sehingga dapat menghasilkan keuntungan dari masa cocok tanam yang singkat dan juga varietas bibit padi yang unggul sehingga nantinya akan menguntungkan para petani yang ada di Indonesia dari segi kualitas dan kuantitas.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ketua Umum MAPORINA, Subandriyo sesaat setelah acara rapat bersama selesai. Menurutnya,"Maporina adalah organisasi sosial yang merangkul anggotanya bukan hanya Petani Organik tapi juga Petani ramah lingkungan karena jumlah petani organik di Indonesia masih belum sesuai harapan dan masih perlu perhatian," Ujarnya.
"Dan kebutuhan pangan sehat karena pangan sehat itu bisa dihasilkan dari Pertanian Organik dan pertanian ramah lingkungan, kedua sistem pertanian itu kita rangkul bersama," Imbuhnya.
"Kemudian problem yang sangat menghantui kita, banyaknya lahan lahan pertanian yang sekarang ini dalam kategori sakit atau sakit sekali, yang masuk kategori sakit adalah lahan lahan pertanian yang jumlah lahan organiknya kurang dari 2 persen, dan ini kebanyakan disebabkan karena penggunaan pupuk un organik yang digenjot terus mulai era tahun 70 an karena mengejar produksi dan kelupaan untuk menyehatkan kembali tanah tanah yang sekarang ini sudah sakit, lebih dari 75 persen lahan pertanian di Indonesia sudah masuk dalam kategori sakit, dan itu menyebabkan daya dukung untuk menumbuhkan tanaman pertanian apakah itu holtikultura atau tanaman pangan semakin berkurang," Ujarnya lagi
Diungkapkan lagi, bahwa beberapa waktu lalu Presiden RI mengundang ikut Ratas (Rapat terbatas) dengan Wakil Presiden dan beberapa Menteri yang intinya subsidi Pemerintah untuk pupuk un organik itu cukup besar sekitar 30 triliyun, dan itu sebagian di realokasikan ke subsidi pupuk organik, karena Pemerintah pun menyadari bahwa tanah tanah pertanian di Indonesia sudah berada pada kategori tanah yang sakit dan harus ditingkatkan kualitasnya, oleh karena itu pemupukan dengan organik itu suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari kalau kita menginginkan agar produktifitas pangan kita tetap terjaga dengan baik bahkan meningkat karena ada kemajuan tehknologi termasuk didalamnya ditemukan varietas varietas unggul sistem usaha tani yang lebih efesien," tandasnya
Lebih jauh diungkapkan bahwa," Yang lebih memprihatinkan juga di Indonesia itu semakin sedikit kaum milenial yang tertarik dibidang Pertanian karena ini juga berbahaya untuk kedepan bagi kita karena bertani itu punya kesan kumuh, punya kesan tidak prestise, punya kesan tingkat kesejahteraan rendah, oleh karena itu kita harus berfikir mencari cara agar milenial itu bisa
merasa punya keinginan besar untuk bertani karena memang mensejahterakan," Pungkasnya.
ISA/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar