Banjarnegara JMI, Berikut kisah tragis pembantaian 11 orang di Banjarnegara, Jawa Tengah yang dilakukan TH (45) alias Mbah Slamet, seorang dukun pengganda uang.
Warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dibuat geger dengan ditangkapnya seorang dukun Penggandaan uang yang membunuh 11 orang korbannya.
Pelaku yang berinisial TH (45) alias Mba Slamet kini sudah tertangkap.
Polisi mengungkap motif hingga ia tega menghabisi nyawa korban dengan cara meminumkan potas atau cairan beracun .
Tragisnya lagi, mayat korban kemudian dikubur di jalan setapak menuju hutan.
Mbah Slamet diketahui berasal dri Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sementara korbannya adalah PO (53) warga yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus ini dapat terungkap bermula pada Senin (27/3), anak dari korban PO, yaitu GE melapor kepada kepolisian tentang kehilangan ayahnya.
Berdasarkan pengakuan dari GE pada Juli 2022, ia diajak bersama dengan ayahnya bertemu dengan pelaku TH alias Mbah Slamet di Wonosobo, Jawa Tengah.
Korban PO dan anaknya GE pergi dari Sukabumi menuju Wonosobo menggunakan bus.
Sesampainya di Wonosobo mereka bertemu dengan Mbah Slamet dukun pengganda uang yang dimaksud.
Ketika sampai di Wonosobo pelaku Mbah Slamet mengajak korban ke rumahnya di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.
Di rumahnya itu korban menginginkan adanya tujuan penggandaan uang. Selepas itu korban dan anaknya pulang lagi ke Sukabumi.
Hingga pada Senin (20/3) korban datang lagi dari Sukabumi ke Banjarnegara sendiri tanpa ditemani anaknya.
Korban diketahui tiba di Banjarnegara pada Kamis (23/3) menggunakan kendaraan minibus hitam.
Sesampainya di rumah pelaku, korban sempat berkomunikasi dengan anaknya yang lain yaitu SL dan mengirim whatsapp yang isinya sebagai berikut :
"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," kata SL dalam kiriman pesan singkatnya kepada korban. Kemudian pada Jumat (24/3) komunikasi sudah tidak terhubung dan handphone korban sudah tidak aktif.
Hingga akhirnya polisi dapat mengevakuasi korban yang sudah dikubur itu pada Sabtu (1/4/2023).
"Modus operandinya tersangka ini memiliki tangan kanan bernama BS. BS inilah yang mengupload info di Facebook bahwa Slamet adalah orang pintar.
"Akhirnya BS
mempertemukan antara korban PO dan Mbah Slamet," ujar Kapolres
Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto kepada Tribun saat konferensi pers,
Senin(3/4).
Namun dalam
perjalanannya pelaku Mbah Slamet ini merasa kesal karena ditagih terus oleh
korban terkait penggandaan uang yang dijanjikan.
"Pelaku kesal
kemudian memberikan minuman potas kemudian membunuhnya dan menguburnya di jalan
setapak menuju hutan Wanayasa.
Motifnya kesal sering
ditagih oleh korban. Selain itu Slamet takut akan dilaporkan hingga korban
akhirnya diracun," terangnya.
Mbah Slamet diketahui
sudah menjadi dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.
"Tersangka
menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp 5 miliar.
Pengakuan tersangka
melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang
memberikan uang Rp40 juta sampai yang Rp50 juta," terangnya.
Agar para korban
percaya, tersangka juga sempat memberikan uang pada korbannya Rp11 juta sebagai
hasil penggandaan.
Uangnya yang didapat
tersangka dipakai untuk bayar utang.
"Korban sementara
masih satu dan masih pengembangan apabila ada korban lain," ungkap
Kapolres.
Adapun pasal yang
dikenakan adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman
hukuman mati dan seumur hidup.
Kapolres mengingatkan
agar berhati-hati dengan modus penipuan dan penggandaan uang.
Ditemukan 11 Mayat
Polisi menemukan 10
korban pembunuhan yang dilakukan seorang dukun pengganda uang di Desa Balun,
Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Setelah melakukan
penggalian ternyata ada 10 mayat lagi korban pembunuhan Mbah Slamet si dukun
pengganda uang.
Penemuan mayat-mayat
tersebut sontak membuat geger warga setempat.
Dengan penemuan
tersebut total mayat yang ditemukan saat ini berjumlah 11.
"Hari ini kami
kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin, lahan
adalah milik pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP Bintoro
Thio Pratama.
Istri Mbah Slamet,
Sanem menyebut tidak tahu menahu sang suami terlibat pembunuhan keji terhadap
11 orang.
Bahkan Sanem mengaku
sudah ditelantarkan suami sejak setahun belakangan.
Sanem juga menyebut
memang sering ada tamu datang ke rumahnya yang bertingkat dua itu.
Tetapi dirinya tidak
mengetahui secara persis maksud kedatangan para tamu tersebut. "Saya cuma
disuruh buatkan teh," kata Sanem
Trb/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar