GROBOGAN JMI - Pemerintah Desa (Kelurahan) Grobogan Kecamatan Grobogan mengadakan musyawarah Yang di kemas dalam rapat kerja (Muskel) sebagai solusi alternatif untuk menjawab berbagai permasalahan yang muncul,baik dalam internal Pemerintahan Kelurahan atau Desa serta berbagai isu yang menonjol dalam masyarakat agar bisa terselesaikan bersama dan juga bisa di pahami oleh berbagai pihak terutama warga masyarakat sekitar Desa, Kelurahan Grobogan, Pada hari Rabu 29/03/2023
Setelah usai adanya musyawarah Kelurahan (Muskel) di gelar justru muncul isu adanya dugaan kegiatan terkait dengan administrasi laporan keuangan yang tidak sesuai dalam pelaksanaan jual lelang sawah desa milik Kelurahan Grobogan yang ada di Desa Rejosari serta adanya perbincangan isu internal yang dilakukan oleh Kepala Kelurahan maupun beberapa isu exsternal yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Grobogan Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan menjadikan topik utama musyawarah Kelurahan (Muskel) pada waktu itu termasuk diantaranya mengenai sewa lelang tanah Desa tahun 2023 yang selama ini dianggap warga masyarakat masih rancau dengan masih menggunakan pola lama yakni secara sistematik,Muskel yang di gelar di Pendopo Kelurahan Grobogan pada hari Rabu 29-03-2023 itu dihadiri Camat Grobogan (Suprapti),Ketua LPMK,Ketua RT,RW se Kelurahan,tokoh masyarakat, agama serta perwakilan petani penyewa lahan belum ada titik temu kesepakatan.
Seusai kegiatan musyawarah Kelurahan (Muskel) ramai muncul isu pembicaraan di tengah masyarakat mengenai Pemerintah Desa (Kelurahan) Grobogan, diantaranya:
1. Tanah milik desa ( kelurahan) Grobogan yang berada di desa Rejosari setelah laku sewa justru berbeda ketika masuk dalam laporan administrasi terkait jumlah nilai.
2. Adanya oknum diluar pemerintahan yang selalu ikut didalam internal Kelurahan yang dianggap masyarakat tidak pantas dan di duga menjadi maklar untuk melakukan pungli.
3. Dugaan terkait beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan tapi muncul dalam LPJ
4. Dugaan dengan adanya perilaku Kepala kelurahan yang dianggap tidak pantas sebagai pejabat publik sering bersama di kantor Desa (Kelurahan) dengan seseorang diluar pegawai kelurahan.
Dari sinilah warga masyarakat Kelurahan Grobogan menginginkan segera adanya perubahan dalam internal Pemerintah Kelurahan, termasuk beberapa kebijakan yang selama ini berjalan, dianggap masih kurang pas dan kurang sesuai bahkan masih meneruskan kebijakan pola lama yang tidak sesuai dengan keinginan warga masyarakat termasuk transparansi.
Dari beberapa perkembangan isu yang beredar di sekitar wilayah Desa (Kelurahan) Grobogan kami jurnal media Indonesia mencoba menelusuri dan mencari informasi dari kebenaran isu hangat yang beredar tersebut.
Salah satu warga Grobogan NG (55) yang tidak sengaja bertemu kemudian kami ajak ngobrol berbincang, perihal beberapa isu hangat dalam kurun waktu terakhir ini baik mengenai Kepala Kelurahan atau yang lain menyangkut seputar Pemerintahan Desa (Kelurahan)," Ya kalau terkait isu tersebut menurut saya pribadi juga beberapa warga memang benar adanya beberapa isu mengenai Pemerintah Desa (Kelurahan) yang santer menjadi perbincangan warga,tokoh masyarakat juga tokoh agama dimana mencuat kabar berita bahwa Kepala Kelurahan yang dianggap telah mencoreng nama baik Desa kami, apalagi dengan adanya kepemimpinan satu tahun ini dianggap gagal dan belum bisa diterima masyarakat terkait beberapa kebijakan," ungkap NG.
Sementara itu terpisah kami berlanjut mencari informasi di Dusun Pucang terkait perihal isu yang sama seputar Pemerintahan Desa (Kelurahan) dan kami berpapasan dengan salah satu warga sebut saja BB (53) setelah memperkenalkan diri kami lanjut menanyakan hal yang sama seputar isu hangat yang berkembang seputar Kelurahan Grobogan,"dengan senang hati BB (53) menjawab pertanyaan kami.o setahu saya memang seperti itu informasi yang beredar mengenai Ibu Lurah ramai di perbincangkan di masyarakat sini yang dianggap tidak pantas sebagai pablik figur melakukan seperti itu dan kami warga juga tokoh masyarakat, agama akan menggelar rapat musyawarah untuk menindaklanjuti isu yang berkembang tersebut,kami tidak mau Desa kami menjadi pergunjingan diluaran sana,untuk itu kami secepatnya akan berkomunikasi dengan pihak-pihak Desa untuk kita sikapi, selain itu mas wartawan warga di sini ingin terkait beberapa kebijakan yang masih menggunakan era lama segera di perbaharui termasuk masalah sewa lahan yang kami anggap masih sistematik tidak ada perubahan," Ungkap BB.
Dari beberapa isu seputar Kelurahan Grobogan yang berkembang tentunya perlu adanya keberimbangan serta membuktikan kebenarannya benar atau salah terkait isu santer dugaan adanya pribadi Kepala Kelurahan yang sering bersama dengan orang di luar desa yang sering di ajak ngantor bahkan sering berdua dengan Bu Lurah di ruangan pribadi kerja tempat berdinas, serta menurut warga kurang adanya keterbukaan dari pihak Pemerintah Kelurahan Grobogan serta masih menggunakan pola lama, warga menginginkan agar segera dibenahi diperbarui dengan melibatkan tokoh masyarakat.
Demi untuk keberimbangan berita ini tentunya masih banyak pihak-pihak yang harus kita konfirmasi.
Heru gun/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar