Sumsel JMI, Bayi berusia 8 bulan tergunting jari kelingkingnya oleh perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP), Sumatera Selatan (Sumsel). Jari bayi itu nyaris putus karena ulah gegabah si perawat berinisial DN.
Insiden menimpa bayi malang itu terjadi pada Jumat (3/2) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, si perawat hendak membuka selang infusan.
"Saat itu dia (perawat) ini mau membuka infusan," kata ayah bayi tersebut, Suparman, dilansir detikSumut, Sabtu (4/2/2023).
Suparman mengatakan awalnya pihak keluarga sudah mengingatkan agar membuka perban saja pada tangan yang dipasang infus tapi tak didengar. Perawat itu, kata dia, malah mengambil gunting besar sehingga menyebabkan kelingking kiri bayi itu terpotong.
Perawat Dipolisikan
Tak terima dengan hasil kerja lalai perawat itu, Suparman melapor ke polisi setelah sebelumnya perawat itu tak mau menjumpai pihak keluarga. Meski begitu, pihak rumah sakit bersedia bertanggung jawab, dengan anaknya dioperasi dan dibawa ke ruang VIP.
"Anak saya dirawat di RS Muhammadiyah karena demam, saya lapor ini demi untuk meminta pertanggungjawaban dari perawat yang telah memotong jari anak saya itu," imbuhnya.
Laporan Suparman, juga sudah diterima dengan nomor LP/B/273/II/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel perkara kesalahan menyebabkan orang luka berat. UU No 1 Tahun 1946 tentang Pasal 360 KUHP.
Pihak RS Buka Suara
Pihak rumah sakit buka suara soal insiden itu. Wakil Direktur SDM dan AIK RSMP, Muksin mengakui bahwa perawat tersebut melakukan tindakan kelalaian dan tidak disengaja. Oknum perawat berinisial D itu termasuk senior, sebab telah menjalankan profesinya selama 18 tahun.
"Iya benar, kejadian itu dilakukan perawat kita. Dia melakukan tindakan diduga kelalaian dan tidak disengaja, sehingga menyebabkan insiden guntingnya mengenai jari bayi hingga terputus sedikit," katanya.
"Yang bersangkutan sudah kerja di sini 18 tahun, sudah senior," katanya, Sabtu (4/2/2023).
Muksin mengungkapkan, usai mengetahui adanya peristiwa tersebut RSMP langsung merespons dengan melakukan tindakan operasi yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Operasi itu, katanya, berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun. Atas kejadian ini, sambungnya, RSMP bertanggung jawab memberikan pelayanan prioritas kepada keluarga AA dan keluarganya.
"Awalnya (AA) pasien kelas 3, karena ini bentuk tanggung jawab kita, kelalaian dari karyawan kami maka dari selesai operasi langsung dipindahkan ke ruangan VIP, semuanya tanpa biaya atau gratis," ungkapnya.
Saat ini, kondisi bayi AA terus diawasi 3x24 jam oleh perawat, agar apabila terjadi masalah terhadap AA langsung bisa dilaporkan dengan dokter yang menangani operasi anak tersebut.
Polisi Turun Tangan
Jari kelingking bayi berusia 8 bulan putus tergunting seorang perawat di RSMP saat hendak membuka selang infus. Orang tua (ortu) bayi melaporkan perawat itu ke polisi dan laporan tersebut tengah diselidiki.
"Benar (kasus) ini dalam penyelidikan kami," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Haris Dinzah dilansir Antara, Sabtu (5/2).
Haris mengatakan personel tim pidana khusus satuan reserse kriminal sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan menghimpun keterangan saksi-saksi di rumah sakit. Kemudian polisi segera melakukan pemeriksaan terhadap oknum perawat tersebut yang saat ini sedang diagendakan kepolisian untuk mendapatkan fakta peristiwa.
"Apa bila terbukti benar tentu diproses (hukum) lebih lanjut," ucapnya.
Kasus jari kelingking bayi berusia 8 bulan nyaris putus karena tergunting perawat di RSMP berbuntut panjang. Kini, perawat tersebut dinonaktifkan sementara dari tugasnya oleh pihak manajemen rumah sakit.
"Keputusan penonaktifan sementara oknum perawat itu dari tugasnya di rumah sakit ini sebagai langkah tegas manajemen," kata Wakil Direktur Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan SDM RSMP, Muksin, di Palembang, seperti dilansir Antara, Minggu (5/2).
Muksin mengatakan tindakan yang dilakukan perawat DN merupakan suatu kelalaian saat bertugas, dan pihak manajemen RS Muhammadiyah juga sudah mengkonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan pada Jumat (4/2), untuk nanti ditindaklanjuti Komite Medic RS tersebut.
Dia juga menegaskan pihak RS Muhammadiyah bertanggungjawab penuh atas kesembuhan luka pada jari kelingking tangan kiri bayi perempuan tersebut.
"Tim dokter rumah sakit sudah menyelesaikan tindakan operasi terhadap korban dan saat ini menjalani perawatan intensif di ruang VIP RS Muhammadiyah," ucapnya.
Sumber : detikcom
0 komentar :
Posting Komentar