TASIKMALAYA JMI, Diduga karena berisik dengan suara musik yang keras, seorang adik di Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menusuk perut kakaknya sendiri dengan menggunakan senjata tajam.
Kesunyian Kampung Lengkong Desa Condong Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (3/2/2023) dini hari pecah. Teriakan minta tolong dari Indra Lesmana (40) membangunkan warga yang sedang terlelap tidur.
"Teriakan minta tolong Indra keras terdengar. Pas keluar rumah, ternyata dia sudah terkapar di depan bengkel, samping rumahnya," kata Dadang Darmawan (46), ketua RW setempat yang rumahnya persis berada di depan TKP.
Saat dihampiri Indra masih bisa berkomunikasi. Dia meminta tolong dibawa ke Puskesmas. Indra juga mengaku ditusuk oleh adiknya Iid Idris Zulfikar (28).
"Awas si Iid mawa pakarang (awas di Iid bawa senjata). Kata Indra, dia sempat bilang sudah tidak kuat dengan luka di perutnya. Dia juga tak henti beristigfar," kata Dadang.
Warga yang sudah berdatangan kemudian membawa Indra ke Puskesmas. Luka yang diderita Indra cukup serius, tusukan di perut tembus hingga ke punggung. Belum lagi luka sabetan di beberapa bagian. Indra akhirnya tewas setelah dirawat di Puskesmas dan hendak dirujuk ke RSUD dr Soekadjo Tasikmalaya.
"Setelah kejadian tidak ada warga yang berani masuk ke rumah, karena mengira pelaku masih ada di dalam, ternyata dia sudah kabur," kata Dadang.
Sebelum kejadian mengerikan itu, Indra baru saja pulang dari pekerjaannya menjaga WC Umum di Jakarta. "Sore harinya dia baru pulang merantau dari Jakarta," kata Dadang.
Rasa sayang terhadap adiknya membawa Indra memilih pulang dulu ke rumah orang tua yang selama ini ditempati seorang diri oleh adiknya Iid.
Kedua orang tua mereka sudah meninggal. Kakak beradik ini semuanya ada 6 bersaudara. Indra adalah anak ketiga, sementara Iid adalah anak bungsu. Hanya Iid dan Indra yang tinggal di rumah itu, sementara saudaranya yang lain sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri.
Sampai di rumah, Indra beristirahat. Menurut Ete temannya, Indra sempat video call dengan anaknya.
"Indra ini kan duda, istrinya meninggal dunia sudah lama. Nah sore harinya dia video call sama anaknya yang tinggal di mertua di Ciawi. Anaknya minta dibelikan handphone," kata Ete. Dia sendiri sempat ke rumah Indra karena merencanakan hendak mancing.
Sejak sore hingga malam itu, Indra lalu menyetel musik kesukaannya, genre dangdut dan slow rock. Indra memang memiliki kebiasaan memutar musik dengan speaker aktif yang dimilikinya.
Warga sekitar sudah mafhum dengan kebiasaan Indra itu. Warga beranggapan itulah cara Indra mengusir sepi di rumah.
"Sekitar jam 10 malam saya juga mendengar musik kencang. Saya pikir, nah berarti Indra pulang, karena kalau Iid tak pernah nyetel musik. Dia mah suka menyepi, bahkan lampu juga kadang dimatikan," kata Maesaroh, tetangganya.
Maesaroh juga mengakui kebiasaan Indra memutar musik itu terkadang dirasa menganggu ketenangan warga. Tapi semua warga memilih memaklumi.
"Iya kadang memutar musik sampai larut malam, orangnya tidur musik mah ngagembrung sapeupeuting (terus diputar semalaman)," kata Maesaroh.
Kebiasaan itu juga yang kemudian diduga menjadi penyebab Indra tewas dibunuh oleh Iid adiknya. Diduga Iid jengkel dengan kebiasaan kakaknya memutar musik dengan volume kencang.
"Mungkin saja karena Iid kesal karena kebiasaan kakaknya itu, tapi kalau kata warga lain Iid juga sempat dimarahi oleh Indra," kata Maesaroh.
Menurut informasi kawan-kawan Indra yang sempat ke rumahnya, menjelang tengah malam sebelum kejadian, Iid sempat dinasehati oleh Indra. Pasalnya Indra mendapati banyak perabotan rumah yang habis dijual oleh Iid.
Mulai dari pakaian, dispenser, perabotan dapur hingga alat pemotong besi raib dari rumahnya. "Banyak barang-barang di rumah yang dijual ke tukang rongsokan oleh Iid. Katanya dispenser juga dijual Rp 15 ribu. Saya memang lihat Indra menasehati Iid," kata Ete.
Diduga kejadian itu membuat Iid kesal terhadap kakaknya. Sehingga ketika Indra tertidur, dia menyerang kakaknya dengan sebilah golok. Satu tusukan paling fatal mendarat di bagian perut hingga tembus ke punggung.
"Saya memang sempat mendengar suara gaduh, saya belum tidur waktu itu. Tak lama terdengar teriakan minta tolong, tak tahunya Indra sudah terkapar di depan bengkel," kata Sirod, tetangga Indra.
Soal Indra yang diserang ketika tidur, menurut Sirod itu diutarakan Indra sendiri ketika hendak dibawa ke Puskesmas. "Indra sempat bilang tidak tahu apa-apa, karena ditusuk ketika sedang tidur," kata Sirod.
Aparat Polres Tasikmalaya Kota sendiri masih melakukan pengejaran terhadap keberadaan Iid yang kabur, termasuk melakukan pencarian terhadap barang bukti senjata tajam yang digunakan menusuk Indra.
"Belum, masih dikejar, pelaku bersama barang buktinya," kata Paur Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan, Jumat (3/2/2023) siang.
Menurut Kapolsek Jamanis, Iptu Imang Sunarman, pelaku penusukan adalah adik kandung kepada kakaknya. Pelaku memang mengalami gangguan jiwa sekitar empat tahun lalu. Kejadian ini diduga karena korban menyetel musik keras.
Pelaku memang mengalami gangguan jiwa, Pelaku memang sempat mendapatkan perawatan dari puskesmas, namun setahun ke belakang tidak berobat lagi ke puskesmas.
Sementara pelaku hingga saat ini masih dalam pencarian. Korban sendiri meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Tangis histeris keluarga korban dan anak korban langsung pecah saat jenazah korban dibawa ke masjid untuk disholatkan, sebelum akhirnya dimakamkan.
zr/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar