Kuningan JMI, Berada di bawah kaki Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan dianugerahi dengan kekayaan alam melimpah. Sehingga tidak heran wilayah ini punya potensi yang besar untuk mengembangkan komoditas perkebunan.
Salah satu komoditas potensial yang dapat dikembangkan di Kabupaten Kuningan adalah kopi. Tercatat, beberapa kawasan di kabupaten ini sudah menghasilkan kopi robusta maupun arabika dengan kualitas terbaik.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan, U. Kusmana mengatakan, wilayah di Kuningan sejak dulu dikenal sebagai daerah penghasil kopi di Jawa Barat. Tercatat pada 2022 kemarin, petani kopi di Kuningan mampu memproduksi kopi robusta sampai 1.200 ton.
Kopi robusta yang berhasil diproduksi petani ini berasal dari perkebunan yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Subang, Kecamatan Selajambe dan Kecamatan Cilebak. Di mana total luas lahannya sekitar 1.800 hektare.
"Kita punya potensi dan produk yang sudah tembus pasar internasional. Salah satunya adalah kopi. Luas lahannya hampir 1.800 hektare yang bisa menghasilkan kopi mencapai 1.200 ton per tahun ini. Berdasarkan data ini, kuantitasnya tidak sedikit," kata Kusmana, Senin (2/1/2023).
Diungkapkannya, kualitas kopi robusta di Kabupaten Kuningan sudah diakui oleh beberapa ahli kopi. Oleh karenanya, kopi robusta dari Kuningan harus dimaksimalkan sampai bisa di pasarkan ke luar negeri.
Tidak hanya robusta, beberapa kawasan di Kuningan diketahui telah lama menanam kopi arabika. Dari data yang dia punya, petani Kuningan dapat menghasilkan 85 ton kopi di tahun kemarin, dari luas lahan perkebunan sekitar 100 hektare.
"Kopi Kuningan ini telah diakui kualitasnya. Bahkan sudah tembus ke Amerika Serikat dengan optakernya di Bandung," ujarnya.
Meskipun berhasil menembus pasar luar negeri, nyatanya banyak sekali petani kopi di Kuningan yang terkendala dalam proses distribusi produknya. Untuk itu dia mendorong supaya ada optaker dari Kuningan sendiri yang dapat menyerap hasil panen petani kopi.
"Walaupun sudah diekspor, datanya kita belum terhimpun berapa ton yang sudah diekspor," tuturnya.
Dia menjamin Pemkab Kuningan akan berkomitmen untuk mendukung para pelaku usaha di bidang kopi atau lainnya, agar mampu memasarkan produknya sampai skala internasional. Sebab, di Kabupaten Kuningan tercatat memiliki sekitar 59.000 pelaku usaha yang 60 persen di antaranya masih aktif.
"Pasca pandemi mereka sudah kembali lagi untuk bangkit dan menjalankan usahanya," pungkasnya.
Dtk/ZR/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar