Jakarta, JMI - Pembangunan tanggul di pesisir Jakarta dalam program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) baru selesai sekitar 13 kilometer dari prioritas pembangunan 46 kilometer.
NCICD merupakan proyek untuk menangani banjir rob dan upaya mencegah Jakarta tenggelam.
"Awalnya 46 km ya yang kritis itu, sudah dilaksanakan 12, eh 13 (Km), tinggal 33 Km," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal di Balai Kota Jakarta, Selasa (3/1).
Ia mengatakan sisa 33 kilometer itu akan dikerjakan oleh Pemprov DKI sebesar 11 kilometer, Kementerian PUPR sebesar 11 kilometer dan PT Pelindo II atau KSOP Sunda Kelapa sisanya.
"11 Km oleh Kementerian PU. Nah, 22 Km oleh DKI ini ada revisi yang kita mengeluarkan ada area Pelindo sama Tanjung Priok itu, tersisa tinggal 11 Km. Nah, 11 Km inilah yang kita akan bangun tiga tahun ke depan," kata Yusmada.
Dari 11 kilometer yang ditangani
Pemprov itu, terbagi dalam empat kluster. Pertama, Muara Angke sepanjang 3,4
kilometer, Pantai Mutiara sepanjang 1,05 kilometer, Sunda Kelapa sepanjang 2
kilometer dan Kali Blencong sepanjang 1,7 kilometer.
Sementara wilayah yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR adalah Pantai
Kamal-Dadap, Cengkareng Drain, Muara Baru, Ancol Hilir, dan Kalibaru.
"Ini akan dilaksanakan di multiyears tiga tahun sampai 2023-2025,"
kata Yusmada.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan
pembangunan tanggul, baik tanggul pantai maupun tanggul laut harus segera
diselesaikan untuk menjamin keamanan Kota Jakarta dari ancaman banjir rob.
"Ini mau Jakarta aman atau tidak. Kalau mau aman Jakarta sampai
seterusnya, kita harus bangun tanggul laut atau Giant Sea Wall dan tanggul
pantai," kata dia.
Sumber CNNIdn
0 komentar :
Posting Komentar