Foto. Wordpress/sitihannifa |
Sukabumi JMI, Adanya surat pemberitahuan relokasi Puluhan pedagang di Pasar Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi menolak rencana relokasi lapak. Sejumlah pedagang sayuran, daging dan ikan laut menilai lokasi baru yang akan ditempati lebih mirip gudang.
Panji, salah seorang pedagang meminta rencana penataan lapak ditunda. Karena dia menilai lokasi saat ini tempatnya berjualan sudah sangat baik.
"Berbicara los itu kan ruangan terbuka jadi dari jalur utama itu harus tampak terlihat jualan harus keliatan, sedangkan ini kan bicara los tapi di depannya bangunan-bangunan. Kesannya seperti gudang, sebagai pedagang kami minta sarana dan prasana itu harus memadai. Sedangkan pada saat kita pindah ke los ke belakang itu kesannya bukan los tapi gudang," kata Panji, Rabu (21/12/2022).
Panji mengaku keberatan semisal harus pindah ke lokasi baru. Ia menduga ada kepentingan lain yang membuat pedagang harus pindah.
"Kami keberatan siapa sih yang mau berjualan di lokasi yang mirip gudang, jangan ada kepentingan sebelah pihak kami yang dikorbankan. Dan kalau memang kita mau ditertibkan kenapa tidak (lokasi) ini saja dibangun setertib mungkin sebaik mungkin. Karena kalau pindah ke belakang itu tidak mungkin, kami menolak untuk tidak dipindahkan," ujarnya.Dede Iskandar pedagang lainnya mengatakan sebelumnya pernah mencoba berjualan di dalam lokasi yang ditentukan. Namun jualannya tidak ramai.
"Saya pernah dampak buruk lagi seperti yang sudah kami jalankan, seperti dulu-dulu tidak ramai, tidak ada pembeli. Jadi kami berinisiatif pindah ke sini, berjualan," sambungnya.
Sejumlah pedagang di Pasar Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mengamuk usai menerima surat edaran penataan blok yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Sukabumi.
Diberitakan sebelumnya, pedagang yang selama ini berjualan di Blok Q merasa lokasi baru di dalam area yang sudah ditentukan pihak dinas dianggap kurang ramai pembeli. Posisi yang ditawarkan juga dianggap tidak menarik pembeli.
"Untuk pemindahan lapak ini tanpa koordinasi mereka sepihak ingin membongkar tanpa mengundang kami kami berbicara dulu, harus seperti apa terus ke depannya harus bagaimana, ini hanya sepihak saja," kata Apay, salah seorang pedagang kepada detikJabar, Selasa (20/12/2022).
Kadis Diskoperindag Aam Amar Halim juga menanggapi hal itu, ia mengatakan pihaknya membuat kebijakan itu untuk menata kondisi pasar Palabuhanratu.
"Itu sedang penataan, besok mau dibahas memang itu penataan. Pasti ada yang itu (menolak) tapi yang jelas itu kan menolak. Kalau menolak tidak mau di tata mau bagaimana pasar, kan itu usulan dari camat, kita sudah koordinasi dengan kepala wilayah dan itu keinginan orang pasar juga, kalau menolak di tata mau kapan beres nya," kata Aam.
Dtk/Zr/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar