Subang JMI, PTPN VIII Ciater Subang , sebagai perkebunan di Jawa Barat yang memiliki ikon usaha nya adalah kebun teh , kini memiliki bidang usaha lainnya berupa wisata agro di beberapa lokasi. Beberapa lokasi wisata itu berupa pondokan dan wisata edukasi pengolahan teh dan hiking/tea walk, dengan tetap memiliki visi mengutamakan sustainable ecosystem dan suistanble developing karena keberlangsungan ekosistem dan lingkungan yang merupakan tanggungjawab seluruh pihak.
Di sejumlah objek wisata yang berlokasi dihamparan lahan PTPN VIII Ciater itu, Masing – masing tempat wisata menawarkan atraksi wisata yang berbeda berbeda mulai dari restoran, wahana permainan dan banyak lagi. Berbagai tanggapan positif pun muncul dari kalangan masyarakat dengan adanya pembangunan tempat wisata khususnya di daerah Ciater dan Kawasan PTPN VIII. Terlebih, setelah adanya pembangunan objek wisata yang sangat berdampak menggeliatnya ekonomi terutama terhadap masyarakat di area sekitar tempat wisata tersebut. Minggu, (4/12/2022).
Seperti halnya yang disampaikan Manager Objek wisata D’CASTELLO , Mugi , adanya objek wisata D’CASTELLO, dampak secara langsung terhadap lingkungan sekitar diantaranya soal maksimalnya penyerapan tenaga kerja warga sekitar diantaranya Desa Ciater, Palsari dan Jalancagak . Selain itu industri pendukung pariwisata lain nya seperti industri kreatif, kuliner bisa ikut terangkat, juga dalam hal branding untuk kabupaten Subang.
“ Karena kita mengenal kan pada wisatawan bahwa D’CASTELLO berada di Kab Subang bukan di Kab.Bandung Barat. Dan juga dengan adanya objek wisata D’CASTELLO yang belum satu tahun ini cukup mendongkrak Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) untuk Pemerintah kabupaten Subang” Tuturnya
Warga Desa Cisaat , Entay Sutarya mengatakan bahwa sejak adanya objek wisata D’Castello, dirinya beserta masyarakat lainnya di beberapa desa sangat merasakan dengan adanya pembangunan wisata baru tersebut. Termasuk kata Entay, anaknya yang sudah bekerja selama 1 tahun bekerja di D’CASTELLO , merasa bersyukur dan kini bisa membantu keluarga .
”Saya sebagai orang tua, merasa bersyukur. Dan alhamdulilah warga lain pun bisa membuka usaha disekitar areal wisata tersebut. Tempat wisata membawa penghasilan bagi warga sekitar,"Ucap Entay sutarya.
Para pengelola wisata yang bekerjasama dengan pihak PTPN VIII pun turut memberikan tanggapan nya. Sepertihalnya yang disampaikan Fanny selaku pengelola wisata Bukit Rindu . Menurutnya, adanya area yang dahulunya di kelola oleh agrowisata , pihaknya melihat spot atau area Bukit Rindu ini sangat baik dengan view landscape yang indah, membuat ketertarikan pihaknya untuk mengembangkan wisata di area ini.
Fani menambahkan,"Tenaga kerja yang ada di objek Wisata Bukit Rindu, berasal dari warga sekitar, dan tentunya pihaknya juga berusaha selalu berpartisipasi membantu dalam setiap kegiatan yang di adakan oleh masyarakat.
“ Kami berharap dengan adanya pembangunan wisata bukit rindu ini membuat wisatawan senang untuk datang ke daerah Ciater karena dapat memberikan pemasukan baik untuk warga atau pun pemerintah setempat” Tutur Fanny
Hal lainnya diungkapkan Yuni selaku Manager objek Wisata De Ranch, yang mengaku objek wisata yang dikelolanya adalah memanfaatkan keindahan view dengan tidak ada merubah banyak untuk area pembangunan. Pihaknya kata Yuni lebih berorientasi memanfaatkan keasrian yang sudah ada mulai dari kontur tanah yang tidak dirubah sama sekali semata mata untuk menjaga keaslian alam.
“Kami juga sangat concern terhadap masyarakat dengan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, untuk bantuan masyarakat tentatif dalam artian menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dan untuk pengembangan wahana pihak kami tidak asal membuat karena sekali lagi kita tidak mau merusak kontur tanah yang ada dan hanya akan membuat wahana dengan mengikuti kontur tanah awal” ucap Yuni manager DE RANCH.
Ungkapan lainnya disampaikan Manager Objek Wisata Astro, Ujo , yang mengaku objek wisata bernama Astro yang dikelolanya merupakan hasil kajian pihak owner sendiri yakni Asep . Dari sisi bisnis nya kata Ujo, pihak owner ingin membangun fasilitas umum seperti masjid, toilet umum yang dibebaskan untuk semua orang alias gratis. Karena kalau dilihat dari awal pembangunan sampai sekarang tambah Ujo, daerah sekitar ASTRO menjadi lebih hidup yang sebelumnya gelap dan tidak kondusif dengan premanisme .
“Begitu kita berdiri menjadi lebih terkordinir, untuk CSR kita bekerja sama dengan pihak kecamatan untuk membantu masyarakat, kita pun hampir 90% yang bekerja disini adalah asli masyarakat Ciater, Subang. Dan untuk Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) sudah mulai masuk ke kita, kedepannya akan dibuatkan teras UMKM di peruntukan untuk warga kabupaten Subang dan kabupaten Bandung, setiap ada event atau acara disini selalu melibatkan masyarakat Ciater dan selalu membantu untuk memberi bantuan untuk masyarakat Ciater yang mengajukan proposal ke kita”. Tutur Ujo
Agus Hamdan/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar