BOGOR JMI, Pasangan lansia yang viral di media sosial karena mengaku sebagai Imam Mahdi dan Ratu Adil akhirnya diamankan Aparat Kepolisian
Diketahui
mereka membuat video di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Videonya viral
setelah beredar di media sosial Tiktok yang diunggah oleh pemilik akun
@agungpermana423 sehingga membuat heboh warga Karawang.
Setelah
dilakukan penelusuran akhirnya pasangan lansia tersebut bersama seorang lainnya
yang ada dalam video ditangkap.
Mereka
bertiga diketahui berinisial W, R dan M yang mana dua orang di antaranya
berasal dari Karawang dan satu lagi asal Bogor.
Kasi
Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana pun membenarkan penangkapan ketiganya.
Berdasarkan
keterangan dari tetangganya, kedua lansia ini diduga memang memiliki pemahaman
keyakinan berbeda.
Dia
menjelaskan bahwa penanganan adanya dua lansia mengaku Imam Mahdi dan Ratu Adil
ini dikoordinasikan dengan pihak terkait lainnya.
"Menurut
keterangan dari tetangga-tetangganya, keyakinan agamanya itu agak beda,"
kata Iptu Desi Triana, Rau (7/12/2022).
Menindaklanjuti
video meresahkan ini, kata dia, Polres Bogor pun berkoordinasi dengan MUI,
Kemenag dan pihak lainnya.
Minta
Maaf
Setelah
diamankan dan dinterogasi, ketiga Lansia tersebut akhirnya meminta maaf.
Permintaan
maaf ini disampaikan oleh wanita berinisial W, salah satu dari tiga orang yang
terlibat dalam video viral tersebut di Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor, Rabu
(7/12/2022).
Permintaan
maaf secara terbuka disampaikan setelah persoalan ini ditindaklanjuti
bersama-sama melibatkan berbagai pihak seperti perwakilan MUI, Kemenag, Forum
Kerukunan Umat Beragama, Kesbangpol dan Perwakilan Polisi.
Dalam
permintaan maafnya, W mengaku bahwa dalam video heboh tersebut dirinya yang
mengaku sebagai Ratu Adil, Imam Mahdi dan Ratu Sunda.
"Waktu
video kemarin, saya mengaku Ratu Adil Imam Mahdi Ratu Sunda. Sekarang
saya enggak sekali-kali lagi ngelakuin yang itu. Meminta maaf sebesar-besarnya
ke semua yang ada di dunia ini," kata W disaksikan para pihak yang hadir.
Sebelumnya
sebuah video seorang wanita dan pria paruh baya asal Karawang, Jawa Barat
mengklaim dirinya Ratu Adil dan Imam Mahdi Kerajaan Kutatandingan viral di media sosial.
Video itu
pertama beredar di media sosial Tiktok diunggah oleh pemilik akun
@agungpermana423, lalu diunggah juga sejumlah akun media sosial Karawang.
Ada dua
video yang beredar, seorang wanita tua mengenakan baju kuning kerudung warna
pink dan pria tua mengenakan batik dan peci hitam.
Sedangkan
satu wanita lainnya berdiri di belakang keduanya dengan membawa bendera
berwarna putih kuning dengan logo ditengah dan tertulis Kerajaan Ratu Adil
Imam Mahdi Republik Kutatandingan, Dunia, Jawa Barat.
Dalam
video pertama berdurasi satu menit, wanita tua itu dengan lantang mengatakan
sebagai Ratu Adil atau Ratu Sunda yang sudah turun di wilayah Kutatandingan
Karawang.
“Saya
memberitahukan kepada seluruh masyarakat Jawa barat, khususnya Indonesia
umumnya Dunia, bahwa ratu adil Imam Mahdi ratu Sunda sudah ada turun di Kutatandingan
Karawang,” ucap wanita itu didampingi seorang wanita dan lelaki tua berkopiah
duduk di sampingnya.
“Sekarang
bencana-bencana makin merajalela dan yang membikin bencana di dunia adalah Imam Mahdi,”
tutur wanita dalam video tersebut.
Dalam
celotehannya, wanita tua itu mengatakan bahwa yang bisa mengamankan dunia
adalah Imam Mahdi.
“Percaya sukur tidak percaya dunia akan hancur, bahwa imam Mahdi sudah tiba di Karawang, Kutatandingan,” katanya.
Motif Mengaku Imam Mahdi dan Ratu Adil
Tokoh
agama perwakilan dari Kemenag Kabupaten Bogor, Roby Samsi menjelaskan, dari
keterangan para pelaku video yang dibuat tidak melibatkan orang lain.
"Motivasi
atau pun niat apa yang dilakukan oleh mereka bertiga memang murni semata-mata
yang melakukan hanya mereka bertiga, tidak melibatkan orang lain," kata
Roby Samsi kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Ketiga
orang di video heboh tersebut mengaku video dibuat setelah melihat dan
mencermati kondisi saat ini yang banyak bencana seperti gempa.
Mereka
dengan pemahamannya beranggapan harus kembali kepada ' Imam Mahdi.'
"Jadi
mereka dengan pemahaman beranggapan kembali kepada Imam Mahdi, jadi ada
bahasa Imam Mahdi," kata Roby Samsi.
Sementara
video kedua berdurasi 54 detik, pria tua itu mengungkapkan bahwa Imam Mahdi
sudah ada di Karawang.
"Imam
Mahdi sudah tiba di Kutatandingan, Karawang, Jawa Barat, Republik Indonesia.
Kini Imam Mahdi yang sanggup seluruh mengamankan bencana dan
segalanya," ucapnya.
"Kalau
tiba ada di Kutatandingan terima kasih, kami Soekarno-Hatta akan kembali lagi
akan jadi raja di akhir zaman, sekian terima kasih," tutupnya.
Menyikapi
hal tersebut, Kasat Intel Polres Karawang, AKP Agustinus Manurung mengatakan
pihaknya telah melakukan penelusuran.
Kejadian
atau video itu direkam di rumah warga beralamat di Kp.cikeruh RT 28 RW 13,
Dusun Liosari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang.
"Kita
sudah datangi ke lokasi, akan tetapi orang-orang yang ada pada video viral itu
tidak ada. Sudah satu bulan tidak ditempat," katanya.
Dia
menambahkan, pihaknya masih terus melacak indentitas dan keberadaan ketiga
orang dalam video tersebut.
"Kita
masih tentukan langkah-langkah dan lacak, sementara informasinya orang Jonggol
(Bogor)," ucapnya.
Terpisah,
Sekretaris Daerah Karawang, Acep Jamhuri dalam keterangannya menyampaikan pada
Selasa 29 November 2022 pukul 12.30 WIB sampai 15.00 WIB, Muspika Ciampel yang
terdiri dari Kasi Trantib Ciampel, Bhabinkamtibmas Polsek Ciampel, Babinsa, dan
aparat Desa Mulyasejati didampingi oleh tokoh agama, tokoh masyarakat
mendatangi rumah yang diduga menjadi lokasi poatingan video tersebut.
Namun
setelah mendatangi rumah tersebut, tidak ada pemiliknya dan hanya berisikan
pakaian bekas dan poster-poster gambar bertuliskan Saung Agung.
"Berdasarkan
keterangan Ketua RT saudara Kohar, bahwa pemilik rumah itu sudara Rosid berasal
dari Kecamatan Sukasari, Cibereum Purwakarta dan mempunyai lahan garapan kebun
pisang dan jeruk seluas kurang lebih 1 Hektare," katanya.
Acep
Jamhuri melanjutkan, menurut keterangan Ketua RT Rosid sudah menggarap lahan
tersebut kurang lebih selama 4 tahun, tetapi belum pernah melihat adanya jemaah
kumpul di rumah atau saung tersebut.
Kemudian,
Rosid diketahui tidak ada di rumah sejak satu bulan yang lalu dan belum
diketahui keberadaannya.
"Sedangkan
rumahnya hanya berisikan tempat tidur dan baju-baju bekas pakai dan tulisan
poster Saung Agung maupun sejumlah gambar-gambar," katanya.
0 komentar :
Posting Komentar