WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Luput Dari Pengawasan Pemerintah, Rumah Tidak Layak Huni Menjadi Perbincangan

TANGERANG, JMI - Kondisi rumah bapak (By) inisial warga kp.kosambi RT 01/03, Kelurahan balaraja kecamatan balaraja Kabupaten tangerang sangat memprihatinkan. Rumah tersebut sudah tidak layak huni, karena dindingnya hanya papan potongan GRC  separuhnya papan itu sudah lapuk dimakan rayap, bahkan sebagian sudah jebol, Selasa  29/11/2022

Termasuk kayu atap penyangga asbes sewaktu-waktu bisa ambruk karena dimakan usia. Sebagian asbes nya juga nampak pecah, sehingga jika musim hujan rumah yang dihuni oleh (By) inisial bersama istrinya (Sy) inisial dan keluarga tersebut akan kebocoran dan ambruk oleh derasnya air hujan. begitu pula kamar mandi yang begitu ironis  sudah roboh dengan penutup  bekas spanduk spanduk yang sudah tidak terpakai .

Bpk (BY)  yang pekerjaannya hanya serabutan "Buat makan dan kebutuhan anak dan istri aja masih jauh dari kata Cukup , apalagi buat bangun rumah " keluhnya.

Ironisnya, pemerintah setempat terkesan tutup mata dengan kondisi rumah keluarga miskin dengan lantai dari tanah tersebut. Padahal ada beberapa program pemerintah mulai dari pusat, provinsi serta daerah sendiri yakni program bedah rumah seperti gebrak pak kumis.
Masyarakat yang melihat mengatakan ia sangat prihatin dengan tempat tinggal keluarga bpk BY / ibu SY tersebut, bahkan menurutnya dapat mengancam keselamatan nyawa orang yang berada di dalam rumah itu. Karena sewaktu-waktu bisa roboh atau ambruk, apalagi saat ini musim gempa , hujan, disertai angin kencang.

"Seharusnya aparat Kampung dan kelurahan Balaraja serta Pemerintah kabupaten tangerang  lebih serius memperhatikan kondisi rakyat nya yang hidup di bawah garis kemiskinan, Paling tidak memberikan bantuan program rumah tidak layak huni, agar mereka bisa tinggal lebih layak,” Ujarnya

Ia berharap semua komponen pemerintah lebih peka dengan mengunakan hati nurani memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di bawah, Karena kenyataannya masih banyak rakyat yang hidupnya pas-pasan, sementara pejabatnya bergelimang kemewahan.

Ketimpangan dan kesenjangan sosial sangat tinggi antara yang kaya dan miskin, Ini terjadi karena para pejabatnya kurang dalam kepekaan sosial dan kepedulian terhadap rakyat yang tidak mampu.

Tim/JMI/Red
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Berbagi Akhir Tahun, Moeldoko Center Denpasar Lakukan Pengabdian Masyarakat di Panti Wredha Sejahtera (Sarfat)

Denpasar - Bali, JMI - Merayakan Momen Natal dan Jelang Akhir Tahun 2024. Organisasi Moeldoko Center DPC Denpasar serentak bersa...