Jakarta JMI, Indonesia International Book Fair (IIBF) kembali digelar untuk yang ke-42 kalinya. Pameran buku tertua di Indonesia ini kembali dilakukan secara hibrida, dengan pameran luring di Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dan secara daring di salah satu lokapasar.
"Seperti tahun sebelumnya IIBF
2022 dilakukan secara hibrida. Di mana kita tatap muka dan
juga diselenggarakan melalui lokapasar Shopee. Dalam lokapasar ini diikuti oleh
80 penerbit yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Ketua Panitia IIBF
2022, Wahyu Rinanto, saat membuka IIBF 2022 di Hall B JCC, Rabu (9/11/2022).
Pameran yang pertama kali diselenggarakan pada 1980
dengan nama Indonesia Book Fair (IBF) itu mulai diselenggarakan secara hibrida
pada 2021 lalu akibat terpaan pandemi Covid-19. Setelah dua tahun pandemi,
Wahyu berharap IIBF 2022 dapat menjadi momentum kebangkitan industri perbukuan
nasional.
"Kami akui bukan hal mudah menjaring peserta,
terutama peserta IIBF offline atau yang langsung di lokasi ini. Bisa jadi
sebenarnya penerbit telah terbiasa melakukan penjualan lewat jaringan atau
daring atau mungkin distribusi yang lain," jelas dia.
Tapi, menurut Wahyu, pada hakikatnya pameran
buku bukan sekadar untuk jual-beli buku. Lebih dari itu,
pameran buku adalah tempat bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan dunia
perbukuan, tempat pembaca bertemu dengan para penulis, ilustrator, penerjemah,
pekerja kreatif, dan pekerja perbukuan lainnya.
"Di tempat pameran ini adalah tempat
bertemunya penerbit dan lembaga literasi untuk menjalin komunikasi dan dengan
sesama penerbit dan dengan masyarakat pembaca. Karena itu, IIBF 2022 ini selalu
menghadirkan berbagai acara bagi masyarakat perbukuan," kata Wahyu.
IIBF 2022 akan menghadirkan 45 kegiatan di dalamnya
mulai Rabu (9/11/2022) hingga Ahad (13/11/2022) mendatang. Sebagai pameran
berskala internasional, panitia juga menghadirkan Indonesia Rights Fair yang
diikuti oleh 50 penerbit baik dari dalam maupun luar negeri.
Lalu, untuk memfasilitasi pengunjung dengan
buku-buku berharga dengan harga rendah, IIBF 2022 juga kembali menyediakan Zona
Kalap. Zona Kalap merupakan tempat berkumpul penerbit-penerbit dengan buku luar
maupun dalam negeri yang tidak menggunakan booth dengan buku
yang dijual diskon mulai dari 20 hingga 80 persen. Ada sekitar enam ribu judul
dan 500 ribu eksemplar yang tersedia di Zona Kalap ini.
Terkait Zona Kalap tersebut, seorang pengunjung
bernama Muhammad Fikri (29 tahun) mengaku sangat tertarik dengan area tersebut.
Sebagai pecinta buku dan pengoleksi buku, dia bisa mendapatkan buku-buku dengan
harga murah, baik buku dalam maupun luar negeri.
"Tertarik untuk melakukan pembelian buku pada
Zona Kalap ini. Karena sebagai pengoleksi buku tentu diskon yang ada ini sangat
sayang untuk dilewatkan," kata Fikri saat sedang melihat-lihat buku di
Zona Kalap.
Pengunjung lain bernama Miftah (25 tahun) mengaku
sangat tertarik dengan Zona Kalap. Sebagai penggemar buku, dia bisa menambah
koleksi buku-bukunya tanpa harus merogoh kocek yang besar. Area dengan buku
diskon tersebut dia harapkan tidak berhenti di tahun ini, melainkan terus ada
untuk pameran IIBF yang berikutnya.
"Dengan adanya pameran seperti ini saya bisa
menambah koleksi buku saya dengan tidak merogoh kocek banyak-banyak. Judul
bukunya yang di sini sangat menarik beberapa sudah beli dan harapannya even
seperti ini akan terus ada untuk selanjutnya," kata Miftah.
Kampanyekan Buku Sebagai Nadi
Kehidupan Bangsa
Pada kesempatan itu turut hadir Menteri Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim
Iskandar. Dia menyampaikan, selain sebagai upaya untuk mengampanyekan buku
sebagai nadi kehidupan sebuah bangsa, IIBF juga dapat menjadi forum dialog
antara penulis dengan pembacanya. Lewat kegiatan itu, kesalahan tafsir akan
suatu bacaan dapat terhindari.
"Dalam forum ini juga ada proses dialog antara
penulis dan juga pembaca. Ini akan menghindarkan kesalahan tafsir terhadap
sebuah ilmu sekaligus membantu penulisnya untuk mendapatkan input untuk
perbaikan karyanya," tutur menteri yang kerap disapa Gus Halim itu.
Dalam pembukaan IIBF 2022 juga dilakukan
penganugerahan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Award. Ada empat kategori
penganugerahan dengan empat pemenang. Untuk Writer of The Year dimenangkan
oleh Ary Nilandari. Kemudian Book of The Year dimenangkan oleh
buku "Laut Bercerita" karya Leila S Chudori.
Lalu Rookie of The Year dimenangkan
oleh Chandra Bientang. Anugerah keempat adalah Literacy Promoter yang
dimenangkan oleh Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Para
penerima anugerah mendapatkan piala dan juga uang tunai yang diberikan oleh
penyelenggara.
RPB/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar