ilustrasi gambar pertambangan dan penyimpanan minyak dunia/net
JAKARTA, JMI – Sekitar 2 persen harga minyak dunia mengalami penurunan di penutupan hari jumat (18/11) atau sabtu (19/11) waktu Indonesia kemarin. Penurunan tersebut terindikasi karena melemahnya permintaan dari China dan kenaikan suku bunga acuan AS.
Harga minyak mentah berjangka brent sekitar US$2,16 atau 2,4
persen ke US$87,62/Barel, penurunan juga terjadi pada West Texas Intermediate
(WTI) sebesar US$1,56 atau 1,9 persen menjadi US$80,08/Barel.
Brent dan WTI mengalami penurunan masing-masing sekitar 9
sampai 10 persen, yang sebelumnya haga minyak melambung tinggi akibat imbas
perang Rusia-Ukraina dan seiring berjalanya waktu kembali stabil.
Data dari Refitnitiv Eikon kontrak WTI saat ini di dagangkan
dengan diskon bulan kedua yang di kenal juga dengan struktur Contango.
Kondisi ini menguntungkan mereka yang mencadangkan lebih
banyak minyak untuk menjaga ketersediaan terutama dengan stok yang masih
rendah.
"Semakin dalam contango, semakin besar kemungkinan
pasar akan menyimpan minyak" kata Bob Yawger, direktur energi berjangka
Mizuho di New York.
China dikabarkan ingin mengurangi impor minyak setelah
mengalami peningkatan covid-19 yang membuat kebutuhan bensin berkurang di
negara tersebut.
Partner di Again Capital LLC New York John Kilduff
mengatakan pasar sempat optimis China akan segera membuka kembali impor minyak.
Namun, kenyataan tidak seperti yang diharapkan.
FAR/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar