warga di seluruh china khususnya kota beijing harus selalu melakukan pengecekan status infeksi covid-19 di beberapa tempat yang sudah disediakan pemerintah/net
JAKARTA, JMI – Pemerintah Kota Beijing kali ini menghadapi masa sulit dalam memerangi Covid-19 yang telah merebak di kota nya. Tercatat tiga kasus kematian dalam dua hari berturut-turut berasal dari salah satu rumah sakit di kota tersebut.
"Saat ini Beijing berada
pada situasi paling kritis dan paling berat dalam memerangi COVID-19,"
demikian Deputi Direktur Pusat Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing,
Liu Xiaofeng.
Data menurut Komisi Kesehatan
Nasional China (NHC) terdapat lebih dari 2.400 kasus Positif covid-19 pada
jumat (18/11) hingga senin (21/11) kemarin.
Varian omicron BF.7 yang
sedang mewabah di Beijing berasal dari luar kota itu telah memicu terjadinya
klaster baru di panti jompo, lokasi proyek, dan sekolahan di beberapa distrik
selain Chaoyang, yakni Changping, Haidian, Fengtai, dan Tongzhou.
Aturan masuk kota Beijing wajib menunjukan hasil negative covid-19
dalam 24 jam terakhir.
Sebanyak 146 dari 316 kasus positif COVID di Beijing pada
Senin ditemukan di Distrik Chaoyang.
Liu mengingatkan warga yang tinggal, sekolah, dan bekerja di
pusat bisnis, kompleks diplomatik, dan permukiman warga asing terbesar di
Beijing itu untuk bekerja atau sekolah secara daring dari rumah.
Ia juga mengingatkan warga Ibu Kota memberikan perlindungan
yang memadai kepada para orang tua lanjut usia dan keluarga dari paparan virus.
FAR/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar