gambar hanya ilustrasi produk produk yang di pasarkan di negara afrika/suara.com
JAKARTA, JMI --
Pandemi covid-19 memberikan banyak pelajaran bagi sector kesehatan dan
ekonomi untuk indonesia pentingnya kerja sama dalam sector tersebut bersifat
penting apalagi untuk membangun infrastruktur kesehatan yang di targetkan
kepada wilayah afrika.
Indonesia siap berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pokok
terutama bagian kesehatan untuk masyarakat afrika , saat itu pertemuan tentang
membahas investasi untuk afrika terjadi selama dua hari lamanya pada tanggal 4
sampai 5 oktober diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan kedutaan besar
negara-negara Afrika Sub-Sahara untuk Indonesia serta perwakilan perusahaan
bidang kesehatan dari Indonesia dan Afrika.
Dalam kegiatan tersebut mempunyai tujuan untuk mengeksplore
kesempatan kerja sama dalam bidang kesehatan dan mendorong investasi perusahaan
kesehatan Indonesia untuk masuk ke pasar afrika.
Dewi Justicia Meidiwaty, yang
biasa disapa Meidy, menjelaskan bahwa saat ini banyak negara, termasuk di
Afrika, giat membangun ketahanan kesehatan nasionalnya. Namun, ujarnya,
negara-negara yang rentan terancam tidak bisa menerima pasokan vaksin dan
obat-obatan secara tepat waktu dan harus memiliki saluran untuk menyuarakan
keprihatinannya mengenai kondisi tersebut.
Pembicara dari afrika Everest
Okeakpu menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 menunjukkan Afrika
sebagai salah satu kawasan yang paling rentan terhadap ancaman keamanan
kesehatan, negara-negara di afrika memerlukan penyediaan obat yang meliputi
dengan obat obatan , vaksin serta alat-alat kesehatan dan layanan medis, bahwa
produk farmasi terbesar yang di butuhkan oleh masyarakat afrika adalah produk
ARV atau obat HIV/AIDS.
Sekitar 70-90 persen produk farmasi di afrika berasal dari
produk import yang di mana produk tersebut meliputi obat obatan untuk penyakit
tidak menular seperti Malaria, Diabets, Darah tinggi, dan Kanker, perusahaan
pemasok industry farmasi tersebut dari berbagai mancanegara seperti Uni eropa,
Amerika Serikat, China dan India.
Perusahaan farmasi Indonesia
pun telah memiliki keberadaan yang cukup kuat di kawasan Afrika, utamanya di
Nigeria , produk yang sudah masuk dalam investasi dengan afrika tersebut
seperti Dexa Medica, Kimia Farma, dan Sanbe dan sudah membuka kantor di wilayah
Lagos Nigeria.
Selain itu, kata dia, beberapa produk vitamin dan minuman
berenergi dari Indonesia juga telah mendapat pasar di berbagai negara di
Afrika. "Dengan kata lain, Afrika bukan merupakan kawasan yang asing untuk
perusahaan farmasi Indonesia, dan masih banyak yang bisa dieksplorasi dari
kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Afrika," ujarnya Meidy
Kemenlu Indonesia menyebutkan bahwa dukungan untuk mendorong
kerja sama kesehatan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika juga telah
disandingkan dengan pemberian hibah obat-obatan kepada Mozambik dan Zimbabwe
pada 2021. "Hibah obat-obatan sebesar Rp2,1 miliar diberikan dalam rangka
mendukung penanganan topan Idai ke Mozambik dan Zimbabwe. Saat ini, pemerintah
RI juga tengah mempersiapkan proses pemberian hibah vaksin ke Nigeria,"
kata Kemenlu dalam keterangannya.
FAR/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar