LAMPUNG SELATAN JMI, Beberapa Elemen Masyarakat yang terdiri dari Beberapa LSM dan Media turun ke Lapangan menindak lajuti laporan masyarakar Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, terkait kegiatan rekonstriksi jalan ruas Suban ke Dusun Tanjung Jaya yang saat ini baru dilakukan Lapisan Penetrasi (Lapen).
Dari Pantauan LSM PRL, LSM HIMAL, LSM LIPR dan Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Lampung pada pembangunan jalan Lapen sampai dengan hotmix yang sedang dikerjakan oleh CV. Raden Mas Cendikia dengan menelan anggara kurang lebih 4,2 Milyar.
Kegiatan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Lampung Selatan terkasan asal jadi dan diduga tidak sesuai spesifikasi dan teknis serta diduga kuat ada pengurangan material terutama aspal.
Hal ini disampaikan Aminudin, S.P, dari FPII Setwil Lampung selaku juru bicara tim pemantau yang turun ke lokasi pekerjaan, Kamis, (13/10/2022).
Dugaan pekerjaan jalan tidak sesuai spektek dan pengurangan material ini menurutnya sangat beralasan, karena melihat lapisan pemetrasi tabur dimana-mana sepanjang ruas jalan sepangjang 3.150 kali 3 meter tersebut.
Diduga oleh pelaksana pekerjaan/ rekanan ada pengurangan aspal sehingga lapisan batu tidak merekat dengan baik dan sempurna.
Seperti yang diketahui jalan sepanjang 3.150 meter dengan lebar 3 meter tersebut seharusnya menghabiskan aspal drum sebanyak 186 drum atau menghabiskan 29 ton aspal.
Selain itu secara ternis pelaksanaan penyiraman aspal tidak sesuai, semestinya lapen seharusnya dilakukan tiga kali cotting, yaitu cotting pertama diatas batu 5/3, diatas batu 3/2 dan diatas batu 2/1.
Namun dari hasil pantauan tim ini dan melihat langsung pelaksanaan, pekerja hanya melakukan cotting sekali yaitu diatas batu 2/1.
"Iya kami berkesimpulan berdasarkan dari hasil pemantauan kami kuat dugaan pembangunan jalan ini tidak sesuai yang diharapkan, tidak sesuai spektek dan ini kuat dugaan ada unsur korupsi dengan mengurangi volume material terutama aspal dan tidak tidak sesuai spektek," ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, "Kita akan terus mengawal pekerjaan ini sampai selesai pembangunan lapisan hotmix dan kemungkinan kita akan melaporkan hasil pantauan kita ke aparat penegak hukum sesuai dengan fungsi kita sebagai kontrol sosial," tegasnya.
Sementara Ismail selaku petugas dari UPT Pekerjaan Umum Kecamatan Merbau Mataram yang dihubungi melalui saluran telpon, Kamis, (13/10/2022), mengaku bahwa dirinya dilibatkan langsung untuk melakukan pengawasan yang ditugaskan dari Dinas Pekerjaan Umum Lampung Selatan.
Terkait adanya lapen yang tabur, hal tersebut diakui Ismail dan sebagai pengawas, Ismail sudah mengingatkan pelaksana pekerjaan untuk melakukan perbaikan.
"Iya mas saya terakhir turun melihat pembangunan jalan tersebut Jum'at sepekan yang lalu, saat ini pekerja sedang melakukan pekerjaan minor yaitu menyelesaikan siring pasang. Terkait ada beberapa titik lapisan lapen yang tabur itu memang benar, saya selaku pengawas sudah memerintahkan kepada pengawas dari rekanan agar segera diperbaiki," jelas Ismail.
Rls/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar