|
pemuka agama dan aktivis serbia menentang penyelenggaran parade LGBTQ (reuters) |
JAKARTA, JMI -- Ribuan aktivis agama dan kaum
sayap kanan turun ke jalanan di ibu kota Serbia, Beograd, menolak pawai tahunan
perayaan Gay Pride Eropa atau EuroPride yang akan berlangsung pekan depan.
Mereka menilai pawai ini merusak nilai-nilai keluarga
lantaran mendukung kaum lesbian, gay, biseksual, transgender/transeksual,
queer (LGBTQ) itu.
Para pengunjuk rasa membawa bendera Serbia
berukuran besar sambil meneriakkan slogan yang mendukung kelompok nasionalis.
Dalam aksi itu, ada pula sekelompok sepeda motor
yang mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin dan invasinya ke Ukraina.
Orang-orang ini berkendara menuju Katedral St Sava di Beograd.
Kepala Gereja Ortodoks Serbia, Uskup Porfirije,
mengatakan acara EuroPride mengancam nilai-nilai tradisional keluarga.
"Mereka ingin menodai kesucian pernikahan dan
keluarga, dan memaksakan persatuan yang tak wajar sebagai pengganti
pernikahan," kata dia dalam sebuah khotbah di depan orang banyak.
Sebelumnya, Presiden Serbia, Aleksandar Vucic,
mengatakan membatalkan pawai EuroPride dengan mengatakan pihak berwenang
belum memberikan izin perayaan acara itu.
Vucic pun menyerahkan kepada polisi apakah
akan membubarkan acara yang mendukung kelompok lesbian, guy, biseksual,
transgender/transeksual, queer (LGBTQ) itu.
Meski menghadapi ancaman, kelompok LGBTQ dan hak
asasi manusia bersikeras akan menggelar pawai akhir pekan depan bahkan jika pihak berwenang membatalkannya.
Gay merupakan hal legal di Serbia. Namun,
pernikahan sesama jenis tak diperbolehkan. Selain itu, para aktivis mengatakan
orang-orang LGBT kerap menghadapi permusuhan dan diskriminasi.
Dikutip Reuters, pemerintah Serbia telah melarang
parade Gay Pride di masa lalu. Beberapa acara di awal 2000-an dirusak dengan
kekerasan.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar