Presiden Joko Widodo bertemu dengan warga saat penyerahan bantuan BLT di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9/2022). Presiden Joko Widodo menyampaikan saat ini realisasi penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) telah mencapai 48,3 persen atau sekitar 7 juta penerima dari target sebesar 14,6 juta pekerja sedangkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM telah tersalurkan sebesar 95,9 persen atau 19,7 juta keluarga penerima manfaat (KPM)/NET
JAKARTA, JMI -- Presiden
Joko Widodo menyebutkan, sekitar 19,9 juta orang atau 96,6 persen dari total
penerima manfaat sudah menerima bantuan langsung tunai (BLT) dampak pengalihan
subsidi bahan bakar minyak (BBM). Penerima diketahui berasal dari 508 kabupaten
dan kota.
"Ini (jumlah penerima) juga sudah hampir 20 juta, sudah
19.955.471 penerima, sudah," kata Presiden Jokowi usai
penyerahan bantuan subsidi upah di Ternate, Maluku Utara, Rabu, sebagaimana
tayangan yang disiarkan Sekretariat Presiden.
Jokowi mengharapkan
penyaluran bantuan langsung tunai pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau
disebut BLT BBM ini dapat meningkatkan daya
beli dan konsumsi masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhan
ekonomi akan terjaga.
"Daya beli, konsumsi masyarakat bisa terangkat lebih baik. Itu
akan memunculkan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara makro yang kita
inginkan,"ujarnya.
Sedangkan untuk bantuan subsidi upah (BSU), Presiden Jokowi
menjelaskanhingga Rabu inisudah tersalurkan kepada sekitar48,34 persen dari
target penerima.
Jokowi mengatakan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan
terus mempercepat penyaluran BSU di seluruh daerah. "Ini akan terus
dipercepat oleh Bu Menteri, utamanya yang jauh-jauh dari ibu kotadan saya akan
pantau,"ujarnya.
Program BLT BBM dan BSU merupakan bagian dari bantalan sosial
yang diberikan pemerintah setelah pengalihan belanja subsidi BBM yang
mengakibatkan kenaikan harga pertalite dan solar. Jumlah bantuan sosial dampak
pengalihan subsidi BBM itu ditetapkan pemerintah sebesar Rp 24,17 triliun.
Terdapat tiga jenis bantalan sosial pengalihan subsidi BBM,
yaitu BLT untuk 20,65 juta penerima dengan nilai bantuan masing-masing Rp 150
ribu dan diberikan sebanyak empat kali. Total anggaran untuk BLT mencapai Rp
12,4 triliun.
Kemudian, bantuan subsidi upah yang nilainya Rp 600 ribu per
orang untuk 16 juta pekerja bergaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan yang
dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp 9,6 triliun.
Terakhir adalah bantuan dari pemerintah daerah dengan
menggunakan dua persen dari dana transfer umum, yaitu dana alokasi umum dan
dana bagi hasil sebanyak Rp 2,17 triliun dalam rangka membantu sektor
transportasi, seperti angkutan umum, ojek, nelayan, sertabantuan tambahan
perlindungan sosial.
RPBLK/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar