JAKARTA, JMI -- Anggota
Komisi VI DPR RI Amin Ak menyoroti, terkait rencana penghapusan listrik berdaya
450 volt ampere (VA). Menurutnya, rencana menaikkan daya listrik bagi
masyarakat miskin menjadi 900 VA hanya akan menambah beban masyarakat.
Dia memandang, rencana tersebut juga belum tentu secara
signifikan bisa meningkatkan penyerapan kelebihan pasokan listrik dari PT
Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Menurut Amin, dengan asumsi
kebijakan subsidi tidak berubah, yang terjadi malah akan membuat jumlah subsidi
listrik membengkak seiring peningkatan penggunaan listrik.
“Apa pemerintah mau menanggung pembengkakan biaya subsidi
listrik. Lha sekarang saja sudah mengeluh karena besarnya subsidi lisrik untuk
rakyat miskin dan rentan miskin,” kata Amin dalam keterangan tertulisnya, Rabu
(14/9).
Berdasarkan data tahun 2021, ada sebanyak 32,5 juta
konsumen rumah tangga yang menerima subsidi. Jumlah tersebut terdiri dari 24,3
juta konsumen rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 8,2 juta
konsumen rumah tangga 900 VA.
Mengutip data PT PLN, besaran subsidi listrik untuk kedua
golongan konsumen tersebut masing-masing Rp 80 ribu per konsumen per bulan
untuk konsumen rumah tangga daya 450 VA, dan untuk konsumen rumah tangga daya
900 VA adalah rata-rata Rp 90 ribu per konsumen per bulan. Total subsidi yang
harus dikeluarkan untuk kedua golongan konsumen tersebut mencapai Rp 32,184
triliun atau 65 persen dari total subsidi listrik tahun anggaran 2021 sebesar
Rp 49,76 triliun.
Dengan penambahan daya menjadi 900 VA dan asumsinya besaran
subsidi tidak berubah, maka jumlah subsidi untuk rumah tangga miskin dan rentan
miskin akan meningkat sedikitnya menjadi Rp 35,1 triliun. Namun ia menduga
dengan naiknya daya, ada kemungkinan konsumsi per rumah tangga akan ikut naik.
“Peningkatan konsumsi itu merupakan target yang diinginkan
pemerintah untuk mengurangi pasokan berlebih. Saya prediksi, peningkatan
konsumsi secara keseluruhan tidak akan terlalu signifikan, di sisi lain jumlah
subsidi akan meningkat tajam,” ucap politikus PKS tersebut.
Menurut Amin, jika tujuannya untuk mengurangi kelebihan pasokan,
maka yang semestinya dilakukan adalah memperkuat industri dalam negeri terutama
di luar Jawa. Ia menyontohkan, di Indonesia bagian timur yang merupakan sentra
produksi perikanan, harusnya dikembangkan industri pengolahan produk perikanan
sehingga mampu menyerap kelebihan pasokan.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar