Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan jika ada ketua RT yang menghalangi warga menerima BLT langsung laporkan. (cnn.indonesia)
JAKARTA, JMI -- Menteri
Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meyakini penyaluran Bantuan Langsung Tunai
(BLT) BBM akan tepat sasaran karena pihaknya konsisten memperbarui data
penerima. Hanya saja, apabila masih ada masyarakat miskin yang dihalang-halangi
untuk masuk daftar penerima, dia meminta untuk segera melapor.
Misalkan, kata Risma,
jika ada masyarakat miskin yang layak masuk daftar penerima bansos, tapi tak
didaftarkan oleh ketua RT setempat yang lebih memprioritas orang dekatnya.
Masyarakat yang diperlakukan demikian diharapkan membuat laporan ke sejumlah
kanal Kemensos.
"Apabila terhambat oleh ketua RT, silahkan
saja mengusulkan nama di menu Usul Sanggah pada aplikasi CekBansos,
atau melapor melalui command center kami di 021171, maka akan
ditindaklanjuti," kata Risma dalam siaran persnya, Rabu (7/9/2022).
Setelah nama yang diusulkan masuk ke Kemensos, kata
Risma, selanjutnya akan dilakukan pengecekan kelayakan untuk menerima BLT.
"Kalau datanya benar, akan dicek rumahnya dan selanjutnya (nama dia) akan
diusulkan ke pemerintah daerah," ujar eks wali Kota Surabaya itu.
Untuk diketahui, pemerintah mengalokasikan dana Rp
12,4 triliun untuk program BLT. Program ini merupakan pengalihan subsidi atas
BBM, yang harganya baru saja dinaikkan. BLT ini diberikan kepada 20,65 juta
keluarga miskin. Nilainya Rp 150 ribu per keluarga per bulan, selama empat
bulan.
Penyaluran BLT ini pertama kali dilakukan langsung
oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada 100 keluarga miskin di Kabupaten
Jayapura, Papua, pada penghujung Agustus lalu.
Kini, lanjut Risma, penyaluran BLT
BBM tersebut sudah berlangsung di 445 kabupaten/kota.
Penyalurannya dilakukan oleh PT Pos Indonesia. Kemarin, Kemensos telah
menyerahkan dana BLT kepada PT Pos sebesar Rp 1,7 triliun.
RPBLK/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar