gambar hanya ilustrasi
JAKARTA, JMI -- Menteri
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar
mengungkapkan kronologi kebakaran gedung Kemendes PDTT di Kalibata, Jakarta Selatan.
Kebakaran tepatnya terjadi di Ruang Inspektur III lantai 4
Gedung Utama Kemendes PDTT pada Rabu (14/9) malam. Peristiwa itu diketahui
sekitar pukul 21.30 WIB saat petugas keamanan melakukan patroli.
"Saat patroli ini ada kebakaran di ruang
(Inspektur III). Tim security kita bertindak, tapi tidak mampu, karena (api)
sudah agak besar. Jadi pakai hydrant dan APAR tidak kuat,
akhirnya lari turun menghubungi damkar dan kepolisian," kata Abdul Halim
kepada Awak Media Kamis (15/9).
Pemadam kebakaran menerjunkan 12 mobil pemadam
serta 50 personel ke lokasi. Kebakaran baru bisa dipadamkan sekitar empat jam
kemudian.
Menurut Abdul, kerugian akibat kebakaran di
Ruang Inspektur III lantai 4 Gedung Utama Kemendes PDTT itu ditaksir mencapai
Rp1,5 miliar.
Ia mengatakan kerugian itu di antaranya
dihitung dari alat-alat elektronik yang terbakar serta dampak pemadaman api
oleh petugas pemadam kebakaran.
"Dari hitung-hitungan tadi pagi, setelah
dilihat, kurang lebih Rp1,5 M. Itu sudah termasuk alat elektronik, bukan hanya
yang terbakar tetapi juga yang kena air," ujar Abdul.
"Karena yang (ditangani) tim damkar itu
juga lantai 5 dan lantai 3, di samping lantai pusat kebakaran di lantai
4," lanjutnya.
Sementara itu, ruangan yang terbakar berukuran
sekitar 5x7 meter dan tidak merambat ke ruangan lain. Abdul Halim memastikan
tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu.
Kemendes PDTT saat ini masih menunggu hasil
penyelidikan aparat kepolisian soal penyebab kebakaran. Adapun petugas keamanan
yang jadi saksi mendapati ruangan sudah dalam keadaan terbakar.
Abdul mengatakan usia instalasi Gedung Utama
sudah cukup tua. Namun, ia belum bisa memberikan penjelasan hingga keluar hasil
dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Belum (diketahui), nanti kewenangan
kepolisian oleh Puslabfor. Kita juga tentu akan evaluasi semua berdasarkan
hasil Puslabfor," ujar dia.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar