JAKARTA, JMI -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membeli 2000 dosis vaksin cacar monyet (Monkeypox) dari Denmark, Bavarian Nordic. Vaksin tersebut diharapkan datang pada akhir tahun ini.
"Kita memesan sekitar 2000 dosis, kita sudah kontrak dalam
waktu dekat (akan datang), kita harapkan akhir tahun ini," kata Direktur
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Rizka Andalucia di Gedung Kemenkes,
Jakarta Selatan, Kamis (15/9).
Menteri Kesehatan Budi Guna Sadikin juga
menjelaskan nantinya vaksin itu akan diperuntukkan bagi kelompok yang berisiko
tinggi.
"Sebentar lagi akan datang tapi itu
sangat terbatas kita berikan ke orang-orang yang berisiko," tegas Menkes.
Kelompok dengan risiko tinggi yang dimaksud
ini adalah orang dengan gangguan imunitas. Ia juga menyebut akan kembali
melihat populasi orang-orang yang memerlukan vaksinasi ini.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memasang
target alokasi sekitar 10 ribu vaksin cacar monyet diperuntukkan bagi penyintas,
kontak erat pasien, hingga warga yang memiliki risiko tinggi terpapar cacar
monyet.
"Kita lagi penjajakan. Kalau memang nanti
ternyata berkembang kita sudah menyiapkan itu. Tahap persiapannya ada dua ya,
satu harus melalui kajian ITAGI, kita tidak boleh tau-tau vaksin.
Yang kedua rekomendasi dari BPOM," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad
Syahril di Gedung Dr R Soeharto, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).
Syahril mengakui pengadaan vaksin cacar monyet
terbatas lantaran merujuk tingkat penularan cacar monyet. Menurutnya, penyakit
ini bukan penyakit dengan tingkat penularan tinggi seperti virus corona
(Covid-19).
Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga
kini juga belum mengeluarkan rekomendasi vaksinasi massal seperti vaksinasi
untuk meminimalisir penularan virus corona (Covid-19). Namun, sudah ada dua
negara yang melakukan vaksinasi cacar monyet kepada warganya.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar