ketua DPR RI puan maharani (wikipedia)
JAKARTA, JMI -- Untuk menjaga marwah partai, Puan Maharani didorong maju
sendiri sebagai calon presiden (Capres) dari PDI Perjuangan, tanpa harus
menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dengan bergabung ke Koalisi Indonesia
Bersatu (KIB) atau Koalisi Indonesia Raya (KIR).
Direktur Gerakan
Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, jika Puan mendekati Airlangga sebagai Ketua
Umum (Ketum) Partai Golkar yang tergabung dalam KIB maupun mendekati Ketum
Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bagian dari KIR dan bersedia menjadi
Cawapres akan memberi makna politik yang negatif.
Makna negatif yang dimaksudkan adalah Puan tidak
percaya dan ragu bahwa PDIP sebagai partai pemenang Pemilu dan yang punya
kekuatan riil di akar rumput dan mesin partai masih sangat baik.
"Jika Puan datangi Prabowo dan Airlangga bahkan mau jadi Cawapres dari KIB dan KIR, dianggap menjatuhkan marwah partai dan tidak percaya diri sebagai partai pemenang Pemilu 2019," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/9).
Untuk itu kata Muslim, agar membuktikan bahwa PDIP sebagai partai
pemenang dan mesin partai masih handal hingga akar rumput masih berjalan, maka
Puan tidak usah menoleh ke kiri dan kanan, serta harus siap maju sebagai capres
tanpa berkoalisi.
"Jadi Puan harus maju sendiri sebagai
Capres PDIP," kata Muslim.
Apalagi kata Muslim, Puan sudah terlanjur bilang akan ada presiden
perempuan di 2024. Hal itu pun harus dibuktikan, tidak hanya diwacanakan atau
sekedar omong doang (omdo).
"Kalau Puan maju sebagai Capres berhadapan
dengan Prabowo dan Airlangga, pemlilik suara terbesar dari wanita Indonesia
akan jatuhkan suara pada Puan," pungkas Muslim.
RMOL/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar