JAKARTA, JMI -- Jika selama ini China yang dituduh menghalang-halangi penyelidikan asal-usul Covid-19, kini tudingan serupa diarahkan ke Washington.
RT melaporkan, dokumen yang diterbitkan
pada Rabu (15/9) oleh jurnal medis yang berbasis di Inggris, Lancet,
mengungkapkan bahwa AS telah mencegah penelitian independen tentang asal-usul
virus yang telah memicu pandemi global Covid-19.
Pihak berwenang AS dikatakan telah melarang para
peneliti mengakses laboratorium yang relevan dan menolak untuk mengungkapkan
informasi lengkap tentang studi AS tentang virus dan kemungkinan manipulasi
gennya.
“Peneliti independen belum menyelidiki laboratorium
AS yang terlibat dalam manipulasi laboratorium virus mirip SARS-CoV,” kata
laporan itu sambil membahas potensi asal-usul infeksi Covid-19.
"Mereka juga tidak mendapatkan akses ke
penelitian yang dilakukan di laboratorium Wuhan, yang telah dianggap sebagai
tempat yang memungkinkan penyakit itu berasal," tambah dokumen itu.
Laporan tersebut juga mengungkap sikap Institut
Kesehatan Nasional AS (NIH) yang menolak mengungkapkan rincian penelitian yang
dilakukan di Amerika tentang virus terkait SARS-CoV, yang telah didukung oleh
badan pemerintah AS.
"Akhirnya, hanya data yang telah disunting
secara luas yang mereka berikan," kata dokumen itu, menambahkan bahwa itu
hanya berisi informasi seadanya dari sebenarnya yang diperlukan oleh tuntutan
hukum undang-undang Kebebasan Informasi.
Kurangnya data yang diperlukan tentang asal-usul
virus masih menghalangi para peneliti untuk menentukan asal-usul virus,
walaupun hampir semua hipotesis di bidang ini tetap masuk akal.
Secara khusus, dikatakan bahwa ada dua jalur utama
yang mungkin kemunculan virus masih harus dipertimbangkan, yaitu peristiwa
limpahan alami, di mana seseorang tertular dari hewan, dan insiden di pusat
penelitian.
"Jalur kedua secara khusus menunjukkan bahwa
seorang peneliti bisa menjadi terinfeksi, baik itu di lapangan atau di
laboratoriumnya, dengan virus yang dimanipulasi secara genetik," kata
dokumen itu.
“Pencarian asal-usul virus membutuhkan kerja yang
tidak memihak, independen, transparan, dan keras didukung oleh semua
pemerintah,” kata laporan itu.
Asal usul pasti virus Covid-19 belum dapat
dibuktikan secara meyakinkan. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan pada Februari 2021 bahwa kemungkinan besar ditularkan dari hewan,
mungkin kelelawar, ke manusia.
Sebelumnya pada bulan September, sebuah penelitian di Israel
menyimpulkan bahwa kelelawar kemungkinan tidak dapat disalahkan atas pandemi
Covid-19 karena tidak ada bukti kuat yang membuktikan hubungan antara kelelawar
dan wabah penyakit.
Washington sejauh ini belum mengomentari temuan
Komisi Lancet.
RMOL/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar