JAKARTA,JMI -- Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono, mengatakan perlu memprioritaskan program untuk peningkatan deteksi dan pencegahan pada HIV/AIDS, TBC, dan malaria
Upaya pencapaian target pengendalian HIV/AIDS, TBC, dan malaria akan dikejar hingga 2024. "Untuk HIV/AIDS target cakupannya penemuannya 90 persen, target pengobatannya 90 persen. Untuk TBC juga 90 persen penemuan kasus dan 90 persen pengobatan," kata Dante pada pertemuan dengan anggota CCM di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Sebagai contoh upaya pengendalian
TBC telah dirancang program active case finding tuberkulosis pada 1,3 juta
kontak erat di delapan provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara.
Sementara untuk malaria target jumlah wilayah mencapai API <
1/1.000 penduduk sejumlah 500 kabupaten/kota. "Ini beberapa hal yang harus
kita lakukan dengan secepatnya dalam sisa waktu sampai 2024 ini," tegas
Dante.
"Kami berharap seluruh pihak dapat fokus pada upaya deteksi
dan pencegahan agar target nasional dapat tercapai," tambah Dante.
Dante baru saja terpilih sebagai Alternate Board Member (ABM)
Country Coordinating Mechanism (CCM) Asia Tenggara periode 1 Juni 2022–31 Mei
2024 dan akan berlanjut sebagai Board Member The Global Fund sampai dengan 31
Mei 2026. CCM sebagai pengelola hibah Global Fund akan fokus pada optimalisasi
pengendalian HIV/AIDS, TBC, dan malaria di Indonesia.
Indonesia, kata Dante, perlu fokus untuk meningkatkan deteksi
tuberkulosis. Berdasarkan data Global Fund dan Kementerian Kesehatan, pada 2022
tercatat sebanyak 824 ribu kasus TBC. Dari jumlah tersebut baru 286 ribu kasus
terdeteksi, sisanya 537 ribu kasus belum terdeteksi.
Deteksi yang rendah juga terjadi pada HIV/AIDS. Tahun ini, dari
target 97 ribu kasus terdeteksi, baru 13 ribu (13 persen) yang ditemukan.
Sementara itu, kasus positif malaria dan annual parasite index
(API) cenderung meningkat, terutama di wilayah Indonesia Timur. Dari 2020 ke
2021 kasus positif malaria naik 50 ribu kasus.
CCM adalah organisasi beranggotakan perwakilan multi-sektor di
tingkat nasional, yang bertugas melakukan penyusunan proposal yang dikirimkan
kepada Global Fund. CCM juga melaksanakan pengawasan hibah Global Fund di
negara penerima.
RPBLK/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar