gambar hanya ilustrasi (liputan6)
JAKARTA, JMI -- Rusia masih terus
mengintensifkan serangannya ke Ukraina. Terbaru, serangan Moskow menargetkan
sasaran di wilayah Mykolaiv dan juga Nikopol.
Mengutip pemberitaan Reuters, Rusia meluncurkan
12 serangan di kota itu. Salah satunya mengenai rumah eksportir terkemuka
Ukraina, Oleksiy Vadatursky. Ia dan istrinya Raisa
disebutkan tewas dalam serangan itu.
"Orang-orang ini, perusahaan-perusahaan ini, tepatnya di
Selatan Ukraina, yang telah menjamin keamanan pangan dunia," kata Presiden
Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya mengenang Vadatursky, Minggu,
dikutip Senin (1/8/2022).
"Potensi sosial dan industri Ukraina, orang-orang kami,
kemampuan kami, pasti lebih kuat daripada rudal atau peluru Rusia mana
pun."
Vadatursky sendiri merupakan pendiri dan pemilik perusahaan
pertanian Nibulon. Perusahaan itu mengkhususkan diri dalam produksi serta
ekspor gandum, barley, dan jagung. Nibulon juga memiliki armada dan galangan
kapal sendiri.
Pria 74 tahun itu pun masuk dalam jajaran orang terkaya di
Ukraina. Dalam laporan Forbes, ia merupakan orang terkaya ke-24 di negara itu
dengan kekayaan senilai US$ 430 juta atau setara Rp 6,3 triliun.
Mykolaiv sendiri merupakan kota Ukraina yang paling dekat dengan
front Selatan. Di wilayah ini, pasukan Kyiv berusaha melancarkan serangan
balasan besar-besaran untuk merebut kembali wilayah yang hilang setelah invasi
Rusia pada Februari.
Selain di Mykolaiv, serangan juga dilaporkan terjadi di Nikopol.
Gubernur Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko mengatakan serangan itu melukai
satu orang.
Ukraina Gempur Balik
Sementara itu, Ukraina juga meluncurkan serangan balik kepada
Rusia kemarin. Serangan ini menargetkan pangkalan Angkatan Laut Moskow di
wilayah Sevastopol, Krimea.
Gubernur kota pelabuhan Krimea Mikhail Razvozhayev mengatakan
kepada media Rusia bahwa lima orang terluka dalam serangan yang dilakukan
dengan drone itu. Serangan itu terjadi saat Rusia merayakan Hari Angkatan Laut
yang jatuh persis pada 31 Juli setiap tahunnya.
"Lima anggota staf terluka dalam serangan itu ketika apa yang
dianggap sebagai pesawat tak berawak terbang ke halaman di markas. Ukraina
telah memutuskan untuk merusak Hari Angkatan Laut untuk kita," ujarnya.
Serangan ini juga terjadi saat Presiden Rusia Vladimir Putin
berjanji untuk memberikan Angkatan Laut negara itu sebuah rudal jelajah
hipersonik bernama Zirkon. Rudal itu dapat melaju dengan kecepatan sembilan
kali kecepatan suara.
Meski begitu, Ukraina mengatakan bahwa pihaknya berhasil membuat
Moskow ketakutan dengan adanya serangan ini.
"Rusia takut mengadakan parade di Laut Hitam, tetapi
mengumumkan rencana untuk mendominasi laut lepas," kata penasihat
kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak.
Krimea sendiri merupakan wilayah Ukraina yang memecahkan diri dan
ikut dengan Rusia sejak 2014 lalu. Wilayah ini banyak dihuni masyarakat berbahasa
Rusia.
CNBCI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar