terlihat tentara inggris saat diam-diam pergi ke ukraina untuk lawan rusia (tempo.co)
JAKARTA, JMI -- Di tengah konflik yang belum mereda antara
Ukraina dan Rusia, pasukan Inggris diperintahkan untuk bersiap melawan Rusia
serta mempersiapkan keluarga mereka untuk kemungkinan penempatan yang
diperpanjang.
Saran tersebut disampaikan Bintara Tinggi Inggris Paul Carney
dalam sebuah tulisan di majalah Soldier.
Dia mengatakan dunia telah berubah sejak invasi
Vladimir Putin ke Ukraina pada Februari lalu, dan pasukan Inggris harus siap
menghadapi kenyataan baru.
"Saya ingin kita semua memeriksa bahwa kita sehat secara
fisik untuk operasi ini," katanya, seperti dikutip dari Daily Record,
Senin (22/8).
Ia menambahkan bahwa semua pasukan Inggris agar
mempersiapkan orang-orang terkasih dan keluarga, atas kemungkinan terburuk.
Orang-orang terkasih dan keluarga adalah yang seringkali memiliki peran
terberat dalam ketidakhadiran mereka.
Bisa jadi, dalam operasi kali ini, pasukan akan
kehilangan kontak dengan keluarga dan orang terkasih dalam waktu yang lama.
Penyebaran bisa jadi akan meluas, dan personel pasokan harus siap ditempatkan
di titik mana pun dalam operasi menghadapi Rusia ini.
Pernyataan Carney datang setelah kepala Staf Umum Inggris,
Jenderal Patrick Sanders, mengatakan pada Juni lalu bahwa Angkatan Darat
Inggris memandang Rusia sebagai lawan utama berikutnya.
“Ada keharusan untuk membentuk Angkatan Darat yang
mampu bertempur bersama sekutu kami dan mengalahkan Rusia," tulis Sanders
dalam sebuah surat.
“Kami adalah generasi yang harus kembali
mempersiapkan Angkatan Darat untuk berperang di Eropa," ujarnya.
Inggris telah memberikan bantuan militer untuk
Ukraina sebesar 2,3 miliar poundsterling (setara 2,7 miliar dolar AS) sejak
operasi militer Rusia yang dimulai pada Februari. Pasukan Inggris saat ini sedang
melatih rekrutan Ukraina di Inggris, dan badan-badan intelijennya diduga
berbagi informasi dengan rekan-rekan Ukraina mereka.
Inggris adalah anggota aliansi NATO, dan jika Inggris
terlibat dalam perang terbuka dengan Rusia, 29 negara anggota blok lainnya,
termasuk AS, akan diwajibkan untuk terlibat konflik.
Namun, ada 'pertanyaan serius' tentang bagaimana
Inggris akan benar-benar berperang, karena negara itu, bersama dengan AS,
Prancis, dan kekuatan Barat lainnya, mulai mengurangi pertahanannya. The Daily Express menulis, dengan pengurangan itu, tentu saja
berdampak pada kemampuan menyerang.
RMOL/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar