JAKARTA, JMI -- Dinas
Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan peran Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) tak akan hilang dengan perubahan jenama 'Rumah Sakit
Umum Daerah' menjadi 'Rumah Sehat untuk Jakarta'.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktaviani mengatakan Puskesmas sejak awal memang
memiliki peran preventif dan promotif. Sementara, selama ini gambaran 'rumah
sakit' merupakan fasilitas kesehatan yang hanya didatangi ketika orang sakit.
"Kalau Puskesmas kan sudah Pusat Kesehatan
Masyarakat, upaya orang untuk sehat. Rumah sakit ini kan image-nya sakit, sakit
untuk sembuh, tetapi kan melalui jalur sakit dulu untuk sembuh," ujar Dwi
saat dihubungi, Jumat (5/8).
"Ini untuk mengingatkan sama sama bahwa Rumah
Sehat untuk Jakarta itu hadir untuk menunjukkan bahwa upaya preventif dan
promotif itu bisa dilakukan oleh semua fasilitas kesehatan," katanya.
Menurut Dwi, Puskesmas memiliki peran untuk
melakukan pencegahan premier, sekunder, dan tersier. Ia mencontohkan pencegahan
itu misalnya dengan program imunisasi kepada balita.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa seluruh
fasilitas kesehatan harus memiliki peran promotif dan preventif. Artinya
pencegahan itu lebih baik daripada mengobati.
Kendati begitu, 'Rumah Sehat untuk Jakarta' juga
tetap memiliki peran mengobati pasien yang mengidap penyakit. Dwi juga
mengatakan bahwa nantinya penyebutan fasilitas itu tetap membawa nama 'rumah
sakit'.
"Jadi penyebutan lengkapnya, contohnya: Rumah
Sehat Untuk Jakarta RSUD Tarakan. Tapi kita ingin ke depannya itu Rumah Sehat
Untuk Jakarta itu tetap ada terus," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
mengubah istilah atau jenama 'Rumah Sakit Umum Daerah' (RSUD) menjadi 'Rumah
Sehat untuk Jakarta'.
Perubahan ini hanya berlaku bagi rumah sakit milik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Anies mengatakan penjenamaan ini dilakukan
karena selama ini 'rumah sakit' memiliki orientasi pada kuratif dan
rehabilitatif.
Mengutip akun resmi Pemprov DKI di Instagram,
@dkijakarta, terdapat sejumlah pengembangan dalam 'Rumah Sehat untuk Jakarta'.
Di antaranya; layanan ginjal dan jantung terpadu; layanan stroke terpadu.
Kemudian, layanan geriatri terpadu; layanan
kesehatan ibu dan anak/tumbuh kembang anak; dan layanan klinik gangguan belajar.
Dari informasi akun tersebut, tercatat ada 31
lokasi 'Rumah Sehat untuk Jakarta'. Lokasi tersebut tersebar di seluruh wilayah
Jakarta.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar