JAKARTA, JMI -- Sejumlah warganet riuh di jagat Twitter usai 26 juta data pengguna Indihome diduga bocor, tersebar dan dijual di situs gelap.
Sebelumnya beredar informasi di media sosial, 26
jutaan data history browsing pelanggan IndiHome bocor meliputi di antaranya
Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform,
dan URL.
Telkom Group mengklaim-data IndiHome yang diduga
bocor tidak valid, dan perusahaan telekomunikasi milik negara itu menyatakan
tetap melakukan pemeriksaan atas data-data tersebut.
"Kami dari pagi sudah dan terus melakukan
pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal
data itu hoaks dan tidak valid," kata Senior Vice President Corporate
Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza, mengutip Antara,
Minggu (21/8).
Penyelidikan terhadap sekitar 100.000 sampling
menunjukkan data nomor induk kependudukan (NIK) tidak cocok.
Meskipun kabar kebocoran data pelamggan Indihome
itu ditepis oleh perusahaan milik BUMN, sejumlah warganet tetap saja meramaikan
jagat Twitter sebagai bentuk kehawatiran.
Akun @eritlvx lewat Twitternya mempertanyakan,
apakah kebocoran data ini tak diberikan sanksi. Terlebih, pada Jumat (19/8)
lalu, data pelanggan PLN juga diduga bocor.
"Kmrn @pln_123 bocor data pelanggan,skrg
@IndiHome. Kok ga ada sanksi sama sekali ya,?" Katanya Minggu (21/8).
Di samping itu warganet lain menilai Indihome
jahat lantaran bisa mengumpulkan histori jelajah setiap penggunanya, dan diduga
data pelanggan di tanganya dibobol.
"Jahat juga indihome. Bisa dituntut
kan?" tutur @Tigasapiii.
Lebih lanjut, warganet @aswinsuharsono
mempertanyakan urgensi Indihome membuat database browsing pengguna. Ia menduga
Indihome memang memata-matai aktivitas konsumen.
"Apa urgensinya @IndiHome membuat database
browsing history dengan salah satu fieldnya adalah data pribadi? Memang mau
memata-matai aktivitas konsumen ya? Dan kemudian datanya bocor tersebar
luas.Seperti biasa @kemkominfo diam gak berguna. Urusan blokir aja
semangat," ujarnya.
Sementara itu, warganet lain menilai Indihome
tidak kompeten dalam menjaga data pelanggan. Terlebih, Indihome merekam
aktivitas pengguna, hingga identitas pengguna.
"Browsing history kita sempat direkam oleh
Telkom / IndiHome - dan lalu, tentu saja, bocor ke Internet No surprise. Memang
tidak kompeten. Tapi celakanya di data yg bocor itu juga ada data pribadi kita
- Nama, NIK, dl. Ini bukan bodoh lagi namanya - sudah jauh melampaui itu,"
ujarnya.
Kritik keras kepada Indihome pun dilontarkan
pakar keamanan siber, Teguh Aprianto. Lewat akun twitternya, ia menyebut
Indihome jahat karena terus melacak jejak penggunaan internet pelanggannya.
CNNI/RED/JMI
0 komentar :
Posting Komentar