sumber foto (okezone.com)
JAKARTA, JMI --
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajukan tujuh tempat alternatif
untuk pelaksanaan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai
pengganti lokasi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, agar tidak mengganggu lalu
lintas dan warga lainnua.
"'Fashion show' bukan
tidak boleh, tapi cari waktu yang tidak mengganggu belajar mengajar, kemudian
masalah tempatnya, kami juga sama-sama berunding," kata Riza Patria di
Balai Kota Jakarta, Senin.
Adapun tujuh lokasi itu di antaranya Plaza Selatan Monumen
Nasional (Monas) yang cukup luas dan ada tribun untuk penonton duduk.
Kemudian, opsi kedua di Taman Lapangan Banteng, selanjutnya di
Taman Ismail Marzuki (TIM), Senayan, Kemayoran, pusat perbelanjaan Sarinah dan
Kota Tua.
"Senayan, itu kan luas, bisa ditanya nanti, ke Setneg. Mau
lebih luas lagi di Kemayoran, nanti kami tanya di Setneg juga, itu kan luas.
Lalu di Sarinah yang dulu dibangun Bung Karno, sekarang direnovasi jadi tambah
keren," ucap Riza.
Sedangkan Kota Tua, lanjut dia, saat ini sedang tahap
revitalisasi yang diperkirakan selesai pada September 2022.
"September mudah-mudahan selesai, itu keren, itu juga bisa.
Jadi, saya tahu yang hadir di situ juga sebagian yang biasa hadir di pelataran
Kota Tua, karena di situ sedang direnovasi pindah ke sini, nanti bisa kembali
lagi ke situ," kata Riza.
Citayam
Fashion Week, dari spontanitas anak Citayam menjadi tren se-Indonesia
Bermula dari spontanitas dan iseng-iseng, aksi fashion show di
Dukuh Atas berkembang menjadi tren dan gaya hidup di kalangan para anak muda,
hingga kemudian diberi nama dan merek Citayam Fashion Week.
Citayam Fashion Week kemudian menjadi ruang publik yang
mengundang banyak orang untuk datang dan menjajal panggung catwalk yang berupa
zabra cross. Model-model profesional pun datang ke sana.
Perlahan, Citayam Fashion Week menjadi lautan manusia. Hingga
memancing perdebatan dan keluhan para pengguna jalan lainnya.
Sejumlah pihak, Wakil Wali Kota dan juga Kapolres Jakarta Pusat
juga sudah mewanti-wanti bahwa pelaksanaan Citayam Fashion Week melanggar
aturan. Hal yang kemudian dibantah oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Ia secara
tegas mempersilakan agar aksi kreatif anak muda terus berlanjut.
Anak
buah Anies mau pindahkan Citayam Fashion Week ke mall sepi pengunjung
Terbaru, Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Jakarta Selatan Rus Suharto mengusulkan Citayam Fashion Week dipindah ke mal
yang sepi demi menghidupkan perekonomian.
"Jakarta Selatan banyak. Contoh mal-mal yang sepi, kalau
mau bikin, ambil space yang lokasi parkir untuk valey-nya," ujar Rus di
kantor Wali Kota Jakarta Selatan, sepertu dikutip dari Antara, Senin, 25 Juli
2022.
Rus Suharto mengatakan pengelola mal dan masyarakat dapat
berkolaborasi mengadakan acara ini untuk berkreasi, serta mengatur mekanisme
gelaran kegiatan.
Selain mal, area publik seperti taman juga dapat menjadi lokasi
gelaran acara. Namun, ini perlu pengaturan khusus agar gelaran acara tidak
merusak taman.
"Kalau misal di ruang publik harus ada instansi pemerintah,
pengelola taman harus jaga mereka supaya jangan injak rumput, buang sampah
sembarangan," ujar dia.
Ia juga berencana mengundang para remaja yang terlibat di
Citayam Fashion week ikut dalam festival urban yang rencananya berlangsung di
kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada September 2022 selama dua hari.
Dia belum dapat mengatakan
lebih rinci kepastian waktu acara karena masih berkoordinasi dengan berbagai
pihak terkait, seperti Wali Kota Jakarta Selatan, Satpol PP dan Dinas
Perhubungan.
"Nanti ada flyer. Kami kasih. Kami berkomunikasi dengan
ketua kelompoknya kan ada ketua gengnya. Kalau ikutan silahkan tuh hadiahnya
Rp12,5 juta," tutur dia.
Pro-kontra
CWF di masyarakat
Citayam Fashion Week dirasa mulai mengganggu oleh pengguna jalan
yang lain. Kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas kini hampir setiap hari menjadi
lautan manusia.
“Jadi terlalu ramai, ya, soalnya hampir tiap hari mereka datang,
buat nongkrong di sini,” ucap salah satu warga, Wahyu Purnomo saat ditemui
ANTARA di Jakarta, Sabtu, 23 Juli 2022.
Wahyu merasa kurang nyaman saat melintasi kawasan Dukuh Atas
untuk menumpang kereta rangkaian listrik (KRL) karena area tersebut menjadi
padat.
Gaya warga saat fashion show di zebra cross kawasan Dukuh Atas,
Jakarta, Minggu, 24 Juli 2022. Catwalk ala remaja SCBD ini tampak padat saat
car free day. TEMPO/M Taufan Rengganis
Namun ada juga yang tak mempersoalkan keramaian di Dukuh Atas
karena Citayam fashion Week. Anggi Putri yang hampir tiap hari melintasi
stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, menyebutkan para remaja SCBD itu harus menjaga
kebersihan agar masyarakat lain mendapatkan kenyamanan.
“Kalau saya sendiri tidak masalah, ya, toh ini tempat umum siapa
saja boleh datang ke sini, cuma jaga kebersihan saja, terutama puntung rokok
jangan buang sembarangan,” ujar karyawati bank swasta itu.
Anggi hanya berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap bisa
mengatur dan mengawasi para anak muda tersebut agar tertib dan tidak meresahkan
di ruang publik.
Anies
Baswedan persilakan Citayam Fashion Week jalan terus di Dukuh Atas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara tegas menyatakan
tidak melarang aksi kreatif para remaja di Dukuh Atas yang menggelar Citayam
Fashion Week.
Citayam Fashion Week adalah sebuah kreasi yang tercipta di Dukuh
Atas, yang bermula dari para remaja yang berkumpul di sana. Mereka, diketahui
banyak yang berasal dari Citayam, Bojonggede dan Depok. Karena berkumpulnya di
Jalan Sudirman, jadilah mereka disebut SCBD, S-nya Sudirman.
Menurut Anies, selama belum ada regulasi atau aturan yang
tertulis, maka Citayam Fashion
Week tetap bisa diselenggarakan.
"Selama belum ada surat, maka tidak ada larangan,"
kata Anies di Balai Kota Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 22 Juli
2022.
Anies mengingatkan kebijakan pemerintahan tidak didasarkan atas
komentar di media atau dikeluarkan melalui, namun ditetapkan melalui keputusan
yang resmi.
Sumber : Tempo.co
0 komentar :
Posting Komentar