sumber foto (kompas.com)
JAKARTA, JMI --
Kepala Departemen Humas dan Kemitraan Transjakarta Iwan
Samariansyah menargetkan 1.000 bus listrik akan beroperasi pada 2023. Saat ini
bus listrik Transjakarta berjumlah 30 unit, dan akan menjadi 100 unit di akhir
tahun ini.
Unit yang sudah mengaspal adalah milik operator Mayasari Bakti
di jalur Senen-Blok M dan Blok M-Tanah Abang. “Target tahun depan 1.000 unit
bus, dan tahun 2025 bisa 3.000 unit bus listrik.
Memang agak ambisius ya, tapi kita optimis untuk itu,” ujar dia di kantornya,
Jakarta Timur, Selasa, 19 Juli 2022.
Dia yakin Transjakarta bakal mengoperasikan kendaraan angkutan
umum listrik untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. “Ini upaya mengurangi
emisi gas buang di kota kita, karena ini polusinya sudah ‘teruk’ di kota kita,
jadi mau enggak mau harus ke situ juga,” katanya.
Menurut dia, bus listrik merupakan program dari Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019
Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery
Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Sehingga Gubernur DKI Anies
Baswedan meminta Transjakarta bergerak mendukung itu.
Kota-kota besar seperti London, Berlin, Tokyo, dan New York,
Iwan berujar, juga masuk dalam kategori yang menuju ke arah sana, mengganti bus
berbahan dasar fosil dengan bahan bakar listrik. “Transportasi umum itu
merupakan salah satu penyumbang emisi terbanyak,” tutur Iwan.
Selain itu, Iwan melanjutkan, manajemen Transjakarta juga ke
Londong, Inggris, bersama Gubernur DKI Anies Baswedan dan menjajaki green
bond. “Jadi dipaksa memang untuk ke sana, bus listrik,” ujar dia.
Anies Baswedan
Tetapkan Target 100 Bus Listrik Beroperasi Akhir 2022
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan 100 bus listrik
beroperasi akhir 2022. Hari ini dia baru meresmikan pengoperasian 30 bus
listrik Transjakarta. "Akhir tahun ini Insya Allah akan ada 100 bus
listrik yang beroperasi," katanya di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat,
Selasa, 8 Maret 2022.
Anies memaparkan operasional bus listrik dapat menyelesaikan dua
masalah di Ibu Kota, yakni polusi udara dan kemacetan. Penggunaan bus listrik,
dia melanjutkan, juga sejalan dengan laporan Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) 2022. Isinya bahwa kota harus mempercepat
transisi menuju net zero emission.
Pemerintah DKI menargetkan
pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 50 persen pada 2030. Di tahun yang
sama, seluruh bus di Ibu Kota diharapkan berganti jadi kendaraan listrik.
Anies juga telah menerbitkan Peraturan Gubernur DKI Nomor 90
Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah yang Berketahanan
Iklim. Regulasi ini salah satunya memuat soal rencana elektrifikasi bus dan
armada Transjakarta.
"Jadi inisiatif ini bagian dari komitmen Indonesia untuk
menyumbang ikhtiar umat manusia menyelamatkan alam semesta mengurangi polusi udara," tuturnya.
Kendaraan Dinas DKI
Jakarta Bakal Pakai Mobil Listrik
Selain menargetkan 100 bus listrik beroperasi, Anies mengatakan
pemerintah DKI sedang memproses pergantian mobil dinas konvensional menjadi
mobil listrik. Menurut dia, pergantian tersebut akan bertahap. "Di DKI
sedang ada proses sekarang ini untuk nantinya kendaraan-kendaraan dinas akan
bisa menggunakan berbasis listrik," katanya.
Anies mengutarakan alasan mengapa mendahulukan penggunaan bus
listrik Transjakarta daripada mobil dinas
listrik. Jika pemerintah DKI terlebih dulu fokus penggunaan kendaraan dinas
berbasis listrik, masalah kemacetan tak teratasi. "Itu sebabnya mengapa
kami di Jakarta memilih meluncurkan kendaraan umum berbasis listrik (bus
listrik), bukan kendaraan dinas berbasis listrik," ucap Anies.
Sumber : Tempo.co
0 komentar :
Posting Komentar