JAKARTA, JMI -- Menurut Cyber Security Index 2020, indeks kejahatan siber di Indonesia termasuk tinggi, yaitu 0,62. Jumlah itu lebih tinggi dari rata-rata global yang berkisar 0,54.
Indonesia juga menempati peringkat ke-59 dari 85 negara dalam
hal risiko kejahatan siber. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat angka
serangan siber pada 2020 mencapai 495,3 juta atau meningkat 41 persen dari
tahun sebelumnya.
Modus penipuan yang paling
banyak terjadi adalah dengan teknik social
engineering. Head of Financial Operations and Risk Xendit, Jonathan
Chong, menjelaskan, Xendit selama ini telah meluncurkan banyak inisiatif dalam
kampanye edukatif pencegahan penipuan. Hal itu diharapkan dapat mengurangi
risiko penipuan di Indonesia.
"Xendit terus berkomitmen meningkatkan kewaspadaan dan
mendorong masyarakat Indonesia agar lebih berhati-hati dalam menghadapi
percobaan penipuan dari oknum tertentu," ujarnya.
Jonathan pun membagikan empat kiat yang dapat kita lakukan agar
terhindar dari berbagai ancaman penipuan pada era ekonomi yang serbadigital
seperti saat ini. Berikut ini di antaranya.
1. Teliti sebelum mengeklik tautan
Biasanya, penipu akan berupaya memancing rasa penasaran atau
mendorong urgensi dari korban sehingga korban tidak punya kesempatan untuk
meneliti tautan yang "menjebak" tersebut. Pastikan kita hanya
mengeklik tautan dari sumber resmi, nomor resmi, dan surel yang resmi. Apabila
ragu, silakan bertanya kepada penyedia jasa untuk memastikan tawaran tersebut
sebelum mengambil tindakan apa pun.
2. Simpan informasi dengan aman
Jangan pernah memberikan informasi rahasia Anda, termasuk detail
akun, ID pengguna, kata sandi, PIN, atau OTP kepada siapa pun. Ingatlah bahwa
bank atau perusahaan keuangan digital tidak akan meminta informasi rahasia,
seperti PIN, kata sandi, atau kode OTP.
3. Bayar dengan metode yang aman
Pastikan kita melakukan transaksi daring hanya di laman yang
menggunakan protokol https. Kita dapat mencari tanda yang menunjukkan bahwa
situs tersebut aman, misalnya, dengan memastikan adanya ikon gembok di kolom
situs laman.
Bagi para pembeli yang ingin melakukan pembayaran via transfer
bank, wajib melakukan pengecekan ulang nama rekening, apakah sah dan sesuai
dengan nama perusahaan yang dituju. Jika ragu, coba verifikasi nomor rekening
tersebut ke Cekrekening.id, situs database yang mengompilasi laporan penipuan
terkait nomor rekening tertentu.
4. Waspadalah terhadap nomor tak dikenal
Perhatikan kesalahan ejaan atau format yang dapat
mengindikasikan pesan penipuan. Jangan pernah membalas surel atau SMS yang
tidak diminta. Kita bisa mengabaikan pesan tersebut dan jika masih merasa
takut, lebih baik memblokir dan laporkan pesan tersebut.
0 komentar :
Posting Komentar