WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Rajapaksa Klaim Sudah Berupaya Cegah Krisis di Sri Lanka


Jakarta JMI, Eks Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, mengklaim telah berupaya melakukan segala cara untuk mencegah krisis ekonomi di negara itu.

Adapun Rajapaksa telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya setelah kabur dari Sri Lanka ke Maldives dan Singapura di tengah demonstrasi warga. Pengunduran dirinya telah diterima oleh parlemen Sri Lanka.

"Berdasarkan kepercayaan saya, saya telah melakukan segala cara untuk mengatasi krisis ini, termasuk mengundang seluruh anggota parlemen untuk membentuk kerja sama dengan semua partai atau persatuan pemerintahan," demikian isi surat yang diberikan Rajapaksa dalam pengunduran dirinya, dikutip dari Reuters, Minggu (11/7).

Surat itu dibacakan secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Parlemen Sri Lanka, Dhammika Dasanayake dalam pertemuan parlemen pada Sabtu (16/7).

Dalam surat itu, Rajapaksa menyampaikan krisis finansial Sri Lanka berakar dari salah atur ekonomi yang terjadi bertahun-tahun sebelum dia menjabat sebagai presiden. Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menyebabkan Sri Lanka kekurangan pengunjung asing dan pengiriman uang dari pekerja asing.

Sementara itu, pengunduran diri Rajapaksa diterima oleh parlemen pada Jumat (15/7). Parlemen Sri Lanka kemudian bertemu pada Sabtu (16/7) untuk memulai proses pemilihan presiden baru.

Parlemen Sri Lanka bakal berkumpul pada Selasa (19/7) untuk menerima kandidat presiden negara itu. Selanjutnya, pemungutan suara untuk presiden bakal diadakan pada Rabu (20/7).

Merespons pengunduran diri Rajapaksa, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe telah disumpah sebagai pelaksana tugas (Plt) Presiden Sri Lanka sampai presiden definitif terpilih.

Diberitakan Reuters, pengunduran diri Rajapaksa terjadi setelah massa berhasil menguasai kediamannya dalam protes besar dan membuatnya kabur.

Masyarakat Sri Lanka menyalahkan keluarga Rajapaksa dan sekutunya atas inflasi, kekurangan barang pokok, dan korupsi di negara itu. Krisis ekonomi tersebut telah terjadi di Sri Lanka selama berbulan-bulan.

Keluarga Rajapaksa sendiri telah mendominasi politik Sri Lanka sejak lama. Saudara laki-laki Rajapaksa, Basil Rajapaksa, sempat menjabat sebagai menteri keuangan tetapi berhenti pada April saat massa mulai melangsungkan protes.

Sumber  : CNN Indonesia 
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Tingkatkan Kenyamanan Warga, Dinas PUTR Majalengka Perbaiki Infrastruktur Jalan di Margahayu

MAJALENGKA, JMI - Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Majalengka (PUTR Majale...