JAKARTA, JMI -- Perusahaan layanan peluncuran China CAS Space telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan perjalanan raksasa milik negara sebagai dorongan nyata untuk upaya pariwisata luar angkasa yang masih baru di China.
CAS Space, sebuah perusahaan roket yang berbasis di Beijing,
baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan China Tourism
Group yang berbasis di Hong Kong untuk bersama-sama mengeksplorasi dan
memajukan pasar pariwisata luar angkasa. CAS Space, yang dipisahkan dari
Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) milik negara, membuat pengumuman di akun
resminya di aplikasi media sosial China WeChat pada 12 Juli 2022.
Kesepakatan itu tidak keluar begitu saja. CAS Space mengumumkan tahun lalu
bahwa mereka sedang mengerjakan roket satu tahap yang dapat digunakan kembali
yang akan membawa sebanyak tujuh penumpang dalam perjalanan 10 menit di atas garis
Karman pada jarak 62 mil (100 kilometer). Garis Karman
umumnya diakui sebagai batas antara atmosfer Bumi dan luar angkasa.
Desain yang disajikan dalam render CAS
Space telah menarik perbandingan dengan Blue Origin dan roket suborbital New
Shepard dan kapsul Dragon SpaceX. Penerbangan uji pertama saat ini dijadwalkan
pada 2023. CAS Space berencana melakukan setidaknya 15 penerbangan uji
sebelumnya membawa wisatawan pertamanya.
Pejabat senior perusahaan juga berpikir
waktu yang tepat untuk wisata luar angkasa lepas landas.
“Seiring dengan pesatnya perkembangan
teknologi antariksa, wisata antariksa bagi masyarakat awam bukan lagi fantasi
tetapi menjadi kenyataan. Perjalanan ke luar angkasa akan membawa wisatawan
pengalaman baru yang belum pernah mereka alami sebelumnya,” Yang Yiqiang ,
pendiri CAS Space, mengatakan kepada China
Daily, dilansir dari Space,
Selasa (19/7/2022).
CAS Space adalah salah satu dari sejumlah
perusahaan peluncuran komersial China yang muncul dalam beberapa tahun
terakhir. Perusahaan saat ini sedang mempersiapkan untuk melakukan upaya
peluncuran orbital pertamanya dengan roket padat ZK-1A dari Jiuquan.
Ini juga menghadapi persaingan untuk calon
wisatawan luar angkasa. Perusahaan China lainnya, Space Transportation, sedang
mengembangkan “roket bersayap” yang katanya akan digunakan untuk wisata luar
angkasa dan perjalanan point-to-point.
Astronaut pertama di China di luar angkasa,
Yang Liwei, juga menyatakan awal tahun ini bahwa stasiun luar angkasa negara
itu akan terbuka untuk membayar pengunjung di akhir dekade ini.
Sumber : Republika.
0 komentar :
Posting Komentar